Askab Subang Nganjang Coaching Clinic Pelatih

SAMAKAN PERSEPSI: Para Pelatih Sepak Bola di Subang Selatan Mengikuti Coaching Clinic dalam Kegiatan Askab Subang Nganjang. (Foto:VERRY KUSWANDI/PASUNDAN EKSPRES )
SAMAKAN PERSEPSI: Para Pelatih Sepak Bola di Subang Selatan Mengikuti Coaching Clinic dalam Kegiatan Askab Subang Nganjang. (Foto:VERRY KUSWANDI/PASUNDAN EKSPRES )
0 Komentar

H Asep meminta kepada para pelatih untuk ikut serta membantu mengangkat program ini dan memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan SDM. Dari mulai materi di kelas hingga praktik di lapangan untuk sama-sama memahami dan jangan sungkan untuk bertanya jika ada kesulitan atau pun permasalahan ketika melatih.

Sementara itu, Pelatih Tim Proprov Kabupaten Subang Din Gultom yang hadir sebagai pemateri sekaligus instruktur mengapresiasi Askab Subang yang melaksanakan Coaching Clinic dalam program Askab Subang Nganjang.

Menurutnya, program tersebut sangat bagus untuk pemerataan SDM kepelatihan sepak bola di Kabupaten Subang. Pasalnya, jika dibandingkan dengan luar negeri, Negara Indonesia jauh tertinggal perkembangannya. Pelatih berlisensi A Pro di luar negeri sudah banyak mencapai ratusan, sedangkan di Indonesia hanya ada 20 orang, sedangkan di Jepang mencapai 700 orang.

Perkembangan sepak bola zaman sekarang akan berbeda dengan masa kini.

Baca Juga:Demi Mantan Suami yang Agresif, Nikita Mirzani Pernah Lakukan Hal IniViral Postingan Wakil Bupati Purwakarta, Ini Kata Bawaslu

“Saat ini yang dijalankan FIlosofi Sepak Bola Indonesia yaitu Filanesia. Saya senang bisa berbagi pengetahuan dengan teman-teman pelatih. Bukan maksudnya mengguri, namun mari kita sama-sama belajar untuk melatih sepak bola,” katanya.

Konsep kepelatihan masa kini, lanjut Gultom, bagaimana seorang pelatih mencetak pemain sepak bola yang cerdas, dengan berbagai metode kepelatihan. Ada pelatihan secara isolasi atau holistic yang diterapkan kepada pemain. Pada coaching clinic ini, dilaksanakan dua sesi, materi di kelas dan praktik di lapangan.

“Coaching Clinic ini juga sebagai pembekalan para pelatih untuk memiliki lisensi minimal D,”

Program tersebut, lanjut Gultom, akan terasa ketika pengetahuan pelatih sudah sama persepsi untuk membuat pemain itu cerdas yang diimbangi dengan skill dan fisik yang prima.

“Saya terbuka untuk sharing ilmu kepelatihan. Bahkan rencana ke depan akan lebih di tingkatkan programnya, dengan mendatangkan pelatih nasional, melalui workshop. Tentunya dengan mematuhi protokol kesehatan dan melihat situasi,” katanya.

Kegiatan tersebut disambut antusias para pelatih sepak bola di berbagai SSB. Salah satu peserta, Dede Nurjamil dari Rahayu Jalancagak mengaku senang bisa mengikuti Coaching Clinic yang diselenggarakan Askab Subang.

Menurutnya, kegiatan sangat berharga sekali, sebab membuka pengetahuan pelatih tentang bagaimana melatih sepak bola dari berbagai usia.

0 Komentar