PURWAKARTA – Anggota DPR RI Kang Dedi Mulyadi hubungi 4 kepala OPD, terkait kerusakan jalan terusan Maracang – Jatiluhur. Diduga akibat mobilisasi truk pengangkut material dan keluar masuk penjualan Hebel dari perusahaan tersebut.
Pada postingan di Akun Youtube pribadinya berjudul ‘Perjalanan menuju Ki Adim, Kang Dedi melong liat TKA jadi petugas pencatat barang ke pabrik Hebel. Mantan Bupati Purwakarta dua periode itupun nampak kesal, pasalnya jalan beton yang dibangun pada masa dirinya menjabat kini kondisinya rusak berat.
“Investasi keberadaan pabrik silahkan saja, akan tetapi harus proposional. Yaitu pajak yang masuk ke pemerintah, serapan tenaga kerja apakah seimbang atau menguntungkan buat lingkungan dan pemerintah itu sendiri,” ungkap Kang Dedi melalui sambungan seluler dengan beberapa kepala OPD menyikapi kerusakan jalan tersebut. Dikutip dari Akun Youtubenya.
Baca Juga:Tak Terpengaruh PPKM, Kuliner SURGA khas Purwakarta Tetap Diserbu PengunjungNio Pesaing Tesla Siap Mengaspal, Berikut Modelnya
Usai mempertanyakan soal untung rugi kerusakan jalan dari keberadaan pabrik Hebel tersebut, Kang DM kemudian menghubungi kepala Dinas Tenaga Kerja Titov. Mempertanyakan keberadaan tenaga kerja Asing kebangsaan China yang ada dilokasi pabrik, selain posisinya kerjanya di Pos Jaga , kemahiran bahasa indonesia TKA tersebut pun dipertanyakan.
“Masa cuma kerja ceker mobil harus tenaga asing, memangnya orang indonesia gak bisa kerja jadi ceker,” tanya Kang Dedi.
Atas dua temuan yang dianggapnya merugikan pemerintah, Kang Dedi menyarankan pada Dinas Perhubungan untuk mengecek Tonase truk yang hilir mudik dijalan tersebut.
Lalu, meminta Dinas LH memeriksa hasil limbah dari perusahaan. Kemudian kepala Dinas Binamarga untuk membuat portal dijalan, juga meminta Dinas penanaman satu pintu untuk mengkaji ulang soal keberadaan pabrik tersebut.
“Berapa pajak yang dihasilkan dan masuk ke KAS negara, lalu berapa kerusakan yang ditimbulkan dari keberadaan pabrik Hebel tersebut, saya ingin Purwakarta memiliki jalan yang baik jalan yang Leucir,” ujarnya.
Terpisah, Sekertaris Organisasi Pemuda Pancasila Kabupaten Purwakarta, Asep Kurniawan menanggapi kritikan Kang DM di akun Youtube itu berkomentar. Apa yang dilakukan Kang Dedi sangat berani dan patut mendapat dukungan semua pihak.
“Penempatan TKA misalnya, kami kira posisi ceker banyak warga sekitar bisa mengerjakannya, sebab bukan pekerjaan keahlian. Lalu jalan yang hancur, kita tau jika jalan tersebut dibangun dengan nilai hingga miliaran rupiah yang dikumpulkan dari pajak rakyat. Atas nama Pemuda Pancasila, kami akan telusuri eksistensi pabrik tersebut segera,” pungkasnya.(mas)