Selanjutnya, ia mengatakan, sikap para santri di video yang menutup telinganya itu bagus. Mereka tidak mengamuk atau memaksa musik dimatikan.
“Justru disana terlihat toleransi ustadz dan santri untuk memilih menutup telinga dan menjaga diri ketimbang memaksakan paham mereka dengan cara kekerasan,” katanya.
“Bukankah esensi toleransi ada di sana? Jadi jangan buru-buru mengaitkan mereka dengan paham Islam garis keras hanya karena mereka berbeda pemahaman,” jelasnya
Baca Juga:Catatkan Sejarah UMKM Indonesia, BRI Resmi Menjadi Induk Holding BUMN Ultra MikroSempat Terkontraksi, Ekonomi Indonesia Kembali Pulih, Ini Penjelasan Menko Bidang Perekonomian Airlangga
Musik Tidak Mutlak Haram
Seperti juga dikatakan oleh Ustadz Adi Hidayat, LC, Ma, bahwa Imam Asy-Syafi’ie juga tidak mengharamkan Musik Mutlak Haram,
Tetapi kata UAH (Sapaan akrab beliau), orang-orang ahli Al-qur’an, tidak akan bertemu frekuensi Al-qur’an dengan musik, sebab jika Anda senang musik maka akan kesulitan ketika menghafal Al-qur’an, sebab frekuensi musik tidak sejalan dengan Al-Qur’an, walaupun musiknya ada yang tidak haram. Wallahu a’lam