Bukan Taliban, Dengar Musik Tutup Telinga Demi Hafalan

Bukan Taliban, Dengar Musik Tutup Telinga Demi Hafalan
Bukan Taliban, Dengar Musik Tutup Telinga Demi Hafalan
0 Komentar

Selanjutnya, ia mengatakan, sikap para santri di video yang menutup telinganya itu bagus. Mereka tidak mengamuk atau memaksa musik dimatikan.

“Justru disana terlihat toleransi ustadz dan santri untuk memilih menutup telinga dan menjaga diri ketimbang memaksakan paham mereka dengan cara kekerasan,” katanya.

“Bukankah esensi toleransi ada di sana? Jadi jangan buru-buru mengaitkan mereka dengan paham Islam garis keras hanya karena mereka berbeda pemahaman,” jelasnya

Baca Juga:Catatkan Sejarah UMKM Indonesia, BRI Resmi Menjadi Induk Holding BUMN Ultra MikroSempat Terkontraksi, Ekonomi Indonesia Kembali Pulih, Ini Penjelasan Menko Bidang Perekonomian Airlangga

Musik Tidak Mutlak Haram

Seperti juga dikatakan oleh Ustadz Adi Hidayat, LC, Ma, bahwa Imam Asy-Syafi’ie juga tidak mengharamkan Musik Mutlak Haram,

Tetapi kata UAH (Sapaan akrab beliau), orang-orang ahli Al-qur’an, tidak akan bertemu frekuensi Al-qur’an dengan musik, sebab jika Anda senang musik maka akan kesulitan ketika menghafal Al-qur’an, sebab frekuensi musik tidak sejalan dengan Al-Qur’an, walaupun musiknya ada yang tidak haram. Wallahu a’lam

0 Komentar