Tewasnya Satu Keluarga di Banjarmasin Akibat Pakaian Masih Diselidiki, Ini Penjelasan Polisi

Tewasnya Satu Keluarga di Banjarmasin Akibat Pakaian Masih Diselidiki, Ini Penjelasan Polisi
Tewasnya Satu Keluarga di Banjarmasin Akibat Pakaian Masih Diselidiki, Ini Penjelasan Polisi (Foto:Ilustrasi)
0 Komentar

Tewasnya Satu Keluarga di Banjarmasin Akibat Pakaian Masih Diselidiki, Ini Penjelasan Polisi. Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan seorang anak, telah ditemukan tewas di dalam rumahnya sendiri di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tapi tidak ada tanda-tanda luka pertanda tindakan kekerasan.

Kasatreskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Alfian Tri Permadi, mengungkapkan bahwa dari hasil perkembangan penyidikan pada kasus tewasnya satu keluarga di dalam rumah itu, nampak tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di luar tubuh masing – masing korban

“Kami sudah visum luar tubuh para korban dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan yang mengarah ke suatu tindak kriminalitas,” katanya, dilansir dari Antara, Selasa (14/9).

Baca Juga:Cara Mengajukan KUR BRI, Lengkap BNI dan MandiriTerungkap! Ini Penjelasan Ketua Harian Satgas tentang Penyebab Purwakarta Turun ke Level 4

Ia juga menambahkan, kasus itu saat ini masih dikembangkan, rumah tempat kejadian perkara (TKP) telah dipasang garis polisi.

Sesuai hasil penyelidikan, temuan jenazah satu keluarga tersebut diketahui warga sekitar pada Jumat (10/9) malam, sekitar pukul 21.30 WITA.

Sementara itu, untuk TKP penemuan mayat tersebut beralamat di Jalan Ratu Zaleha Dewanta 2, dekat Mushalla Muhajirin RT19 RW 02 Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Banjarmasin Timur.

Terdapat identitas para korban sebanyak 3 orang tersebut, yaitu bernama Ahkmad Subari, 42, Sela Pujita, 33, dan Siti Hadijah, 6. Korban merupakan warga Jalan KS Tubun Teluk Kelayan, Kecamatan Banjarmasin Selatan.

Tewasnya Satu Keluarga di Banjarmasin Akibat Pakaian Masih Diselidiki, Ini Penjelasan Polisi

Kompol Alfian menjelaskan tentang kronologis temuan mayat satu keluarga tersebut, yang mana berawal ketika warga bersama – sama mendatangi dan menemukan pintu pagar rumah korban dalam keadaan terkunci, kemudian melihat sepeda motor korban dan sendal ketiga korban masih utuh di rumah.

Lebih lanjut lagi, seperti dilansir dari Jawapos, warga memanggil nama korban dari luar, tetapi sayangnya tidak ada jawaban, hingga warga memutuskan untuk menghubungi anak korban yang berada di Pelaihari guna membawa kunci pagar dan kunci rumah itu.

Baca Juga:Cara Meningkatkan Gairah Wanita (Istri), Suami Wajib CobaPrediksi Zodiak Hari Ini, Libra: Suasana Hati dengan Pasangan Sedang Baik

Kemudian, sekitar pukul 21.30 WITA (Waktu Indonesia Tengah), anak laki-laki korban tiba membawa kunci rumah, dan ternyata pintu depan rumah tidak bisa dibuka, sebab dikunci dari dalam dengan anak kunci yang menempel.

0 Komentar