Surfing Indonesia Naik Daun, Berkah Tampil di Olimpiade Tokyo
“Kami juga sangat berterima kasih karena NOC Indonesia dan CdM telah memberi kepercayaan kepada Rio untuk menjadi flag bearer pada opening ceremony. Sebab dari situ, mata seluruh masyarakat Indonesia tertuju kepada atlet surfing kami.”
Arya pun berharap bakal bertambah banyak masyarakat Indonesia yang faham, bahwa Nusantara mempunyai potensi tinggi pada olahraga surfing.
Lebih lagi, Indonesia mempunyai pantai dan ombak yang bagus dan menjadi tujuan peselancar-peselancar dunia dan hal ini akan potensial menjadi devisa negara.
Baca Juga:Lagi Viral, Kisah Perih Fatimah Az-Zahra, Selebgram dengan Omset 25 Miliar/BulanXi Jinping Terancam Digulingkan, Jika Terbukti Covid-19 Berasal dari Lab Wuhan
Bahkan, Presiden NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari sempat bertemu dengan Presiden Asosiasi Selancar Internasional (ISA) Fernando Aguerre di Olimpiade Tokyo. Keduanya pernah membicarakan peluang Indonesia menggelar turnamen kualifikasi untuk Olimpiade Paris.
“Yang perlu diketahui masyarakat Indonesia adalah bertanding di Olimpiade itu tidak mudah, perlu kualifikasi. Kami beruntung karena Pak Okto (sapaan Raja Sapta) sudah sempat bertemu dengan Presiden ISA di Tokyo. Kualifikasi pertama untuk Olimpiade Paris itu tempatnya di El Savador pada 2023. Ada satu slot kosong di kualifikasi kedua dan semoga bisa digelar di Indonesia,” terang Arya.
Indonesia mengirimkan dua surfer ke Olimpiade Tokyo, yaitu Rio dan Ketut. Rio terhenti pada ronde ketiga usai dihentikan surfer tuan rumah peringkat enam dunia, Kanoa Igarashi pada laga man-on-man di Tsurigasaki Surfing Beach, 26 Juli.
Sedangkan, Ketut yang berangkat dengan status alternated athlete urung berlaga di Olimpiade disebakan surfer utama dalam kondisi baik untuk bertanding. (/Juni?