SUBANG-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melakukan survei banjir di jalur Ciater yang terjadi Rabu malam (13/10). Banjir tersebut, sempat mengejutkan warga Ciater.
Pasalnya, banjir yang limpas ke jalan dengan skala kecil menyulitkan pengendara yang melintas. DLH, BPBD dan kecamatan menemukan permasalahan yang menyebabkab limpasan air tersebut dan langsung memperbaikinya.
Kepala DLH Kabupaten Subang, Rona Mairansyah mengatakan, mengenai kejadian banjir Rabu malam (13/10) DLH langsung bahu membahu melakukan perbaikan dengan unsur kecamatan, BPBD dan lainnya.
Baca Juga:Sadis! Gaji TKA China di Indonesia Sampai 54 Jutaan, Kalahkan Gaji PribumiWow Mantap! Dunia Digital Sumbang Pajak Hingga 2,5 Triliun
Air yang limpas ke jalan tersebut, berasal dari gorong-gorong yang menyerupai jembatan kokoh dan mengalami penyumbatan. Anehnya, di dalam gorong-gorong tersebut ada semacam water barrier, batang pinus dan sampah, sehingga terjadi penyumbatan dan air limpas ke jalan.
Rona mengimbau kepada masyarakat agar jangan membuang sampah dan benda yang mana bisa menyumbat saluran air, sehingga bisa menimbulkan banjir.
Sementara itu, Wise President PT Candi Sukuh Hera Kaur mengatakan, limpasan air yang terjadi di Jalan Raya Ciater karena adanya penyumbatan di gorong-gorong yang berada di seberang pengerjaan project De-Castilo.
“Kejadiannya di sebrang kami. Artinya, kalau berjalan dari Subang ke Ciater, itu terjadi di Sebelah kiri, sedangkan kan project kami ada di sebelah kanan,” katanya.
Dijelaskan Hera, ketika banjir terjadi, pihaknya membantu dalam pembersihan gorong-gorong. Banjir tersebut karena penyumbatan. Artinya walaupun banjir tersebut bukan karena project yang dilakukannya, namun tetap membantu untuk membersihkan sampah dan barang yang ada di gorong-gorong tersebut.
“Bantuan dari kami mengirimkan orang untuk membersihkan gorong-gorong tersebut. Saya nyatakan banjir tersebut bukan dari kami, cuma kami membantu membersihkan gorong-gorong yang menyebabkan banjir tersebut,” katanya.(ygo/vry)