Hari Ini, Rekonstruksi Kecelakaan 2 Bus Transjakarta Digelar Polisi dengan Alat Canggih

Hari Ini, Rekonstruksi Kecelakaan 2 Bus Transjakarta Digelar Polisi dengan Alat Canggih (Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN)
Hari Ini, Rekonstruksi Kecelakaan 2 Bus Transjakarta Digelar Polisi dengan Alat Canggih (Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN)
0 Komentar

Penyidik Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya sudah menggelar rekonstruksi insiden tabrakan dua bus TransJakarta di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur

Rekonstruksi yang dilaksanakan hari ini sekitar pukul 09.00 WIB itu dibantu tim Traffic Accident Analysis Korlantas Mabes Polri.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menjelaskan, bahwa penyidik akan mereskonstruksi kecelakaan tersebut dengan bantuan alat canggih 3 Dimensi (3D) Laser Scanner milik Traffic Accident Analysis Korlantas.

Baca Juga:Memasuki Era Society 5.0, Menko Airlangga Sampaikan untuk Membangun Talenta Digital dan Meningkatkan Literasi Digital7 Kata-kata Ucapan Sumpah Pemuda 2021

“Hari ini kami lakukan simulasi rekonstruksi menggunakan metode 3D. Jadi, kami buat visual video kejadian menggunakan alat TAA dari Korlantas,” terang Argo, Selasa (26/10).

Perwira menengah Polri itu juga mengatakan, bahwa pihaknya menggunakan dua alat TAA untuk menentukan penyebab kecelakaaan.

Ia menambahkan, dengan perantara alat tersebut, dapat dilihat situasi sekitar lokasi kecelakaan dengan jarak pandang 360 derajat.

Secara visual dan pengukuran di lokasi itu memang kemarin dari CCTV perhitungan petugas kecepatan 55,4 km per/jam saat terjadinya kecelakaan,” terang Argo.

Argo juga mengungkapkan, dengan bantuan alat tersebut juga terungkap bus yang dikendarai J (sopir) tidak sempat berusaha mengerem, tetapi baru berhenti setelah 17 meter bersama kendaraan di depannya.

Di situ lah korban dievakuasi. Ada dua yang enggak tertolong, sopir dan penumpang,” papar Argo Wiyono.

Hingga berita ini dimuat, pihak Kepolisian setempat belum dapat menyimpulkan penyebab kecelakaan. Pasalnya, polisi masih menunggu penyelidikan sampai dinyatakan rampung.

Baca Juga:BRI Dorong Ekosistem Digital di Lingkungan PesantrenPeringati Hari Sumpah Pemuda, 100 Buku Sejarah Diterbitkan Lagi

Tetapi, sebelumnya polisi menyebut penyebab kecelakan adalah disebabkan sopir yang diduga mengantuk.

“Kami belum bisa simpulkan apakah kondisi murni dari sopir atau bus itu sendiri,” pungkas Argo.

Kecelakaan itu menyebabkan 33 orang menjadi korban dan dua orang meninggal dunia.

 

0 Komentar