Pemerintah Indonesia telah kembali membuka wisata Bali pada 14 Oktober 2021 untuk turis dari 19 negara yang telah divaksinasi lengkap dan hasil tes negatif virus corona.
Walaupun begitu, sampai saat ini, sudah kurang lebih satu minggu dibuka, tetapi belum ada satupun wisatawan mancanegara (Wisman) memasuki bandara di pulau Dewata Bali.
Hal itu dibenarkan saat Fin menghubungi pihak Humas Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar Bali, Taufan Yudhistira, Senin (25/10/2021).
Baca Juga:Wisata Subang Instagramable Dan MurahStrategi Pemerintah Cegah Lonjakan Kasus Covid 19 Gelombang Tiga
Lebih lanjut lagi, dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Bali, Putu Astawa menyatakan kebenaran fakta tersebut.
Menurutnya, wisman kemungkinan membutuhkan waktu untuk memutuskan bepergian ke Bali, disamping juga ketersediaan direct flight (Penerbangan langsung) yang belum tersedia menuju Bali.
“Belum ada (Wisman). Mereka butuh waktu, demikian juga persoalan air line (Maskapai penerbangan) nya,” ujar Putu Astawa seperti dilansir dari Fin
Ia membenarkan bahwa permasalahan karantina serta ketersediaan direct flight menjadi penyebab wisman masih enggan bergegas ke Bali.
“Menurut isu yang saya dengar ya (soal karantina dan penerbangan langsung) jadi penyebab,” ucapnya.
Namun, ia mengaku tetap berkomunikasi dengan pemerintah pusat dan melaporkan situasi terkini sektor pariwisata di Bali.
“Untuk saat ini kami masih ikut petunjuk pusat, karena perlu pertimbangan menyeluruh,” ucapnya.
Baca Juga:Manfaat Migrasi Tv Dari Analog Ke Digital Untuk MasyarakatSOE Award 2021: BRI Menjadi The Most Contributor Dividend dan Dirut BRI Sebagai The Best CEO
Waduh, Wisata Bali Sudah Dibuka, Tapi Tak Ada Wisman
Sebagai informasi, sejumlah aturan yang dibuat pemerintah, digadang-gadang menjadi penyebab belum masuknya wisman ke Bali.
Adanya kebijakan karantina selama 5 hari adalah salah satu yang membuat Bali kalah bersaing dengan destinasi lain, misalnya di Thailand yang mengumumkan bahwa mereka akan menerima turis yang divaksinasi penuh dari 46 negara tanpa karantina mulai 1 November.
Karantina juga diketahui menjadi penyebab pengeluaran wisman menjadi tinggi.
Di samping itu, Indonesia saat ini tidak lagi mengeluarkan visa gratis bagi wisman. Untuk gantinya, wisman harus membayar di muka untuk visa dengan biaya kisaran USD65 atau lebih, serta membutuhkan proses aplikasi yang rumit.