Pemulihan Ekonomi, Pemerintah Terus Monitor Perkembangan di Dalam dan Luar Negeri 15

Pemulihan Ekonomi, Pemerintah Terus Monitor Perkembangan di Dalam dan Luar Negeri 15
0 Komentar

 

Dilihat dari jumlah Kasus Aktif di Luar Jawa-Bali, per 14 November 2021 sebesar 4.339 kasus atau 0,31% dari total kasus, atau sudah menurun -98,0% dari puncaknya di 6 Agustus 2021. Kasus Konfirmasi Harian rata-rata 7 hari (7DMA) per 14 November 2021 sebesar 135 kasus, dengan tren penurunan sebanyak 117 kasus.

Kasus kematian (CFR) per 14 November 2021 berjumlah 7 kasus dengan total 43.522 kematian (CFR 3,12%). Tingkat kesembuhan (RR) harian per 14 November bertambah 191 orang dengan total 1.345.623 orang (RR 96,57%). “Tren penurunan cukup konsisten untuk Kasus Konfirmasi Harian dan jumlah Kasus Aktif di Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali,” imbuh Menko Airlangga.

Proporsi Kasus Konfirmasi Harian dari Luar Jawa-Bali terhadap tambahan kasus nasional per 14 November 2021 adalah sebesar 39,8% (135 dari 339 kasus baru), dan jumlah ini mulai menurun di bawah proporsi Jawa-Bali sejak akhir Oktober 2021. Per 14 November 2021, Kasus Aktif di luar Jawa-Bali adalah sebesar 48,1% dari total Kasus Aktif nasional (4.339 dari 9.018 kasus aktif).

Baca Juga:Presidensi G20 Menjadikan Indonesia Ikut Menentukan Arah Perekonomian DuniaPeluang Pemanfaatan Healthtech dan Edutech Bagi Sumber Daya Manusia di Sektor Kesehatan

Untuk di Luar Jawa-Bali, jumlah kasus yang sembuh (RR), kasus kematian (CFR), dan penurunan jumlah total kasus aktif total, adalah sbb:

Sumatera: RR = 96,17% dan CFR = 3,58%, dengan penurunan (jumlah total kasus aktif) -98,34%Nusa Tenggara: RR = 97,47% dan CFR = 2,35% dengan penurunan -98,72%Kalimantan: RR = 96,75% dan CFR = 3,17% dengan penurunan -99,39%Sulawesi: RR = 97,20% dan CFR = 2,63% dengan penurunan -98,83%Maluku dan Papua: RR = 95,97% dan CFR = 1,75% dengan penurunan -89,81%

Mengenai Level Asesmen per 13 November 2021, dari 27 Provinsi di Luar Jawa-Bali tercatat bahwa seluruh provinsi berada pada Level Transmisi Komunitas tingkat 1, namun kondisi berbeda terjadi pada sisi Kapasitas Respon. Level Asesmen Situasi Pandemi: tidak ada Provinsi di Level 4 dan 3; sebanyak 25 Provinsi berada di Level 2 (karena kapasitas respon “Sedang” atau “Terbatas”); serta 2 Provinsi yang berada di Level 1 dengan kapasitas respon memadai (Provinsi Kep. Riau dan Nusa Tenggara Barat). Dari sisi capaian vaksinasi, hanya 1 Provinsi dengan tingkat Vaksinasi Dosis-1 pada Level “Memadai” (>70%), yaitu Kep. Riau (91,88%), 11 Provinsi di Level Sedang (50-70%), dan 15 Provinsi pada Level Terbatas (<50%).

“Level Asesmen pada tingkat Kabupaten/Kota, tidak ada yang masuk di Level 4, namun masih ada 5 Kabupaten/ Kota di Level 3, yaitu Tana Tidung, Gayo Lues, Sorong, Kota Subulussalam, dan Teluk Bintuni. Sebanyak 207 Kabupaten/ Kota di Level 2, dan terjadi peningkatan Kabupaten/ Kota di Level 1 yaitu sebanyak 174 Kabupaten/ Kota,” jelas Menko Airlangga.

0 Komentar