PAMANUKAN– Seperti menjadi langganan, Jalan Ion Martasasmita depan RS Kasih Ibu hingga mengarah ke selatan kerap digenangi air setelah hujan besar.
Saluran drainase Jalan provinsi di wilayah pertokoan Pamanukan tertutup sedangkan badan jalan dan drainase di Pamanukan ini bak raib ditelan pertumbuhan ruko yang semakin banyak dan tinggi namun tak sebanding dengan saluran drainase yang tak terurus.
Ketua MAP Social Humanity Ahmad Hidayat mengatakan, hujan yang deras mengguyur Pamanukan pada Kamis (18/11) malam membuat genangan dilokasi jalan tersebut.
Baca Juga:Pemerintah Targetkan Menurunkan Tingkat Kemiskinan Extrame Menjadi Nol Persen di 2024Aturan Baru! Pejabat Harus Gunakan Mobil Listrik
“Genangan lumayan tinggi, tapi kendaraan memang masih bisa lewat,” kata Ahmad.
Soal drainase di Pamanukan yang informasinya menjadi kewenangan Pemprov Jabar sempat disampaikan langsung oleh Anggota DPRD Albert Anggara Putra.
“sebagaimana kita tahu bahwa drainase di Pamanukan ini sekarang sudah tidak ada, seperti hilang,” kata Albert
Selain permasalahan banjir di Pantura dan pemanukan yang cukup pelik, persoalan drainase itu pun menjadi salah satu penyebab mengapa saat turun hujan hitungan jam ada beberapa titik di Pamanukan yang terendam banjir.
“Jadi cuma beberapa jam diguyur hujan kemudian di situ terjadilah genangan air dan banjir cileuncang, karena memang saluran drainase nya juga sudah tertutup sudah tidak ada,” ungkap Albert.
Tentunya kehadiran Wakil Gubernur Jawa Barat juga diharapkan dapat merespon permasalahan yang sedikit demi sedikit bisa diurai.
“Meski begitu, sebagai wakil rakyat Dapil ini, saya juga tentunya mendorong dan mengharapkan agar penanganan banjir ini benar-benar fokus dan dilaksanakan secara terstruktur dan sistematis agar bisa membenahi masalah dari Hilir hingga ke hulu,” terang Albert.
Baca Juga:Viral Pesanan Tidak Sesuai Gambar, Pria Ini Akan Gugat KFCAlami! Ini Cara Menghilangkan Mata Panda Dengan Cepat
Pasundan Ekspres juga sempat mewawancarai Camat Pamanukan Drs Moch Solih terkait permasalahan drainase tersebut.
“Sudah beberapa kali memang diusulkan dalam Musrenbang ke pos anggaran provinsi. Tapi hingga saat ini memang belum ada respon soal drainase itu,” tuturnya. (ygi)