RAGAM-Berbagai persoalan yang kerap kalo terjadi ketika orang tua mengasuh anak berusia batita atau di bawah 3 tahun, salah satunya adalah anak yang pilih-pilih makanan atau dikenal juga dengan picky eater.
Anak tentu saja membutuhkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembang, tetapi terkadang perilaku anak balita bertentangan dengan hal itu.
Dokter spesialis anak dr. Herbowo Agung F. Soetomenggolo, Sp.A (K) dalam Instagram Live @teman_parenting menjelaskan, pilih-pilih makanan sebetulnya adalah hal yang normal, dan terjadi juga pada orang dewasa. Tetapi, pada anak-anak yang baru mulai belajar makan, hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.
Baca Juga:Viral Video Mesum Disebar Karna Cinta Tak Direstui, Kini Pelaku Dibekuk PolisiImbas Dua Kelompok Tawuran di Cirebon, Dua Orang Diamankan
“Ada banyak penyebab anak sulit makan,” ucapnya beberapa waktu yang lalu.
Menurut dr. Herbowo, pola makan sewaktu ibunya hamil juga turut mempengaruhi kebiasaan makan anak. Sehingga hal itu menjadi contoh kebiasaan bagi anak.
“Misalnya ibu hamil hanya mengonsumsi jenis makanan tertentu, maka si janin menjadi terbiasa hanya mengenali jenis makanan yang terbatas,” jelasnya.
Lalu terdapat penyebab lain yang membuat anak menjadi picky eater, yaitu:
- Karakter anak yang keras, jadi hanya mau makan itu-itu saja.
- Pola pemberian makan dari orang tua yang tidak bervariasi.
- Gangguan atau penyakit pada anak seperti alergi, dan yang lebih jarang ialah karena kondisi yang disebut sensory processing disorder, yakini gangguan input sensorik.
“Misalnya anak terlalu jijik dengan makanan lembek, bahkan ada anak yang ketakutan dengan nasi,” ujar dr. Herbowo.
Cara mengatasi anak picky eaters menurut dr. Herbowo ialah dengan sabar dan tidak lelah mengenalkan berbagai pilihan makanan baru, semenjak anak MPASI.
Lalu, orang tua jangan menyerah mengenalkan jenis makanan baru walapun ditolak oleh anak.
Baca Juga:Awan Lafadz ALLAH, Warga Beramai-ramai MengabadikannyaBi Nina Mendo’akan Kafilah Jabar Jadi Juara
“Karana penelitian menunjukkan, dibutuhkan setidaknya 15 kali usaha sampai anak mau makan makanan baru tersebut,” terang dr. Herbowo.
Satu hal yang sangat penting dalam menghadapi anak yang piih-pilih makanan yaitu tidak membuat anak semakin stres.
Makan merupakan bagian dari proses belajar, sehingga menurut dr. Herbowo, harus dilakukan dengan suasana menyenangkan.