KARAWANG-Polisi mengungkap fakta di balik bentrok dua LSM di Kabupaten Karawang, kemarin, Rabu (24/11) yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia.
Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono mengatakan, peristiwa berdarah tersebut bermula saat Achmad Sudir (41), warga Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, yang juga anggota LSM GMBI bersama tiga rekannya keluar dari lokasi unjuk rasa.
Seperti diketahui, LSM GMBI dari berbagai daerah sedang melakukan aksi demonstrasi di PT Ichii Industries Indonesia di kawasan industri KIIC Karawang.
Baca Juga:Terungkap, Ternyata Ini Profesi WN Arab Penyiram Air Keras IstriPulang Berkebun, Ibu dan 3 Anak Perempuannya Tewas Terseret Air Bah
Aldi mengatakan, LSM GMBI se-Jawa Barat dan sekitarnya melakukan demonstrasi terkait permasalahan limbah. “Oleh karena itu beberapa ormas di Karawang merasa ini rumah mereka sehingga mencoba mengumpulkan massa tandingan.”
“Karena korban ini orang Rembang dan tidak mengetahui wilayah Karawang, mereka mengendarai mobil ke arah kota. Mereka menggunakan mobil Brio logo ormas GMBI, awalnya ingin mencari makan. Di jalan kemudian bertemu atau berpapasan dengan rombongan ormas GMPI dan LSM NKRI. Di situlah di depan Hotel Resinda terjadi penganiayaan yang mengakibatkan mobil rusak serta empat luka-luka,” kata Aldi, Kamis (25/11), saat ekspose di Mapolres Karawang.
Setelah terjadi bentrok, korban Achmad Sudir yang mengalami luka paling parah dievakuasi ke rumah sakit Mandaya yang berada di sekitar lokasi. Sore harinya, Achmad Sudir dinyatakan meninggal dunia.
“Tadi pagi jenazahnya sudah dibawa keluarga ke rumahnya,” sambung Aldi.
Polisi sampai saat ini sudah mengamankan tujuh orang anggota LSM. Lima di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka, sedsngkan dua lainnya masih dilakukan pendalaman.
“Dua tersangka merupakan pelaku utama yang melakukan penganiayaan menggunakan celurit dan kayu. Kepada para pelaku kami kenakan pasal 170 ayat 2 KUHPidana.”
Petugas kepolisian dan TNI sudah mencoba sebaik mungkin untuk mengamankan agar dua kelompok massa tidak saling bertemu. Pengakuan Aldi, area unjuk rasa bahkan sudah dilokalisir dari jarak 10 kilometer dari lokasi.
“Di pintu masuk kawasan KIIC, kami siagakan satu kompi. Di Karangpawitan satu kompi. Dan di kawasan PT Ichii kami sudah siagakan pasukan dua kompi. Tujuannya adalah untuk mencegah kedua ormas ini bertemu agar tidak terjadi benturan. Kemarin kami berhasil mencegah dua ormas ini tidak bertemu namun sangat kami sayangkan ada sebuah mobil Brio yang nyelonong masuk Karawang karena mungkin tidak hapal kondisi Karawang,” kata Aldi.