PARENTING-Anak kecil susah makan dan pilih – pilih makanan (picky eater) adalah salah satu persoalan yang sering dihadapi orang tua.
Padahal anak balita masih membutuhkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembangnya.
Dokter spesialis anak dr. Herbowo Agung F. Soetomenggolo, Sp.A (K) dalam Instagram Live @teman_parenting dilansir dari Jawapos, menjelaskan, pilih-pilih makanan sebenarnya adalah yang normal, dan terjadi juga pada orang dewasa. Tetapi, pada anak-anak yang baru mulai belajar makan, hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.
“Ada banyak penyebab anak sulit makan,” terangnya baru-baru ini.
Baca Juga:Ikuti Ratas Bersama Presiden, Menko Perekonomian Umumkan Pemerintan Kembali Perpanjang PPKMPerjuangkan Kenaikan UMK 10 Persen, Ini upaya yang Akan Dilakukan Buruh di Purwakarta
Menurut dr. Herbowo, pola makan ketika ibu hamil turut mempengaruhi kebiasaan makan anak. Sehingga hal tersebut menjadi contoh kebiasaan bagi anak.
“Misalnya ibu hamil hanya mengonsumsi jenis makanan tertentu, maka si janin menjadi terbiasa hanya mengenali jenis makanan yang terbatas,” pungkasnya.
Lalu, hal lain yang memicu anak menjadi picky eater adalah:
- Karakter anak memang keras, jadi hanya mau makan itu-itu saja.
- Pola pemberian makan dari orang tua yang tidak bervariasi.
- Terdapat gangguan atau penyakit pada anak seperti alergi, dan yang lebih jarang adalah karena kondisi yang disebut sensory processing disorder, yaitu gangguan input sensorik.
“Misalnya anak terlalu jijik dengan makanan lembek, bahkan ada anak yang ketakutan dengan nasi,” jelas dr. Herbowo.
Picky Eater! Begini Cara Mengatasi Anak yang Pilih-Pilih Makanan
Cara menghadapi anak picky eaters menurut dr. Herbowo ialah dengan sabar dan tidak lelah dalam mengenalkan sejumlah pilihan makanan baru, sejak anak MPASI. Lalu orang tua jangan menyerah mengenalkan jenis makanan baru walaupun ditolak oleh anak.
“Karana penelitian menunjukkan, dibutuhkan setidaknya 15 kali usaha sampai anak mau makan makanan baru tersebut,” papar dr. Herbowo.
Lalu satu hal yang sangat penting saat menghadapi anak yang pilih-pilih makanan adalah agar tidak membuat anak bertambah stres. Makan merupakan bagian dari proses belajar, sehingga menurut dr. Herbowo, harus dilakukan dengan suasana menyenangkan.
“Biarkan meja makan berantakan saat si kecil makan, karena ia sedang belajar. Selain itu buat jadwal makan. Meskipun anak tidak menyentuh makanannya, usahakan ia mau duduk di meja makan saat jam makan. Kuncinya adalah sabar, dan selama diawasi dengan baik, lama-lama anak akan mau makan apapun yang kita hidangkan,” pungkasnya. (Jni)