Terdampak Proyek KCJB, SDN Tirtayasa Kini Kian Megah

Terdampak Proyek KCJB, SDN Tirtayasa Kini Kian Megah
KOKOH: Pintu gerbang SDN Tirtayasa yang kini berubah lebih megah.
0 Komentar

KABUPATEN BANDUNG – Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tirtayasa yang berada di Komplek Taman Cimekar Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung, saat ini bangunannya begitu megah.

Dengan hadirnya 6 ruangan, ditambah memiliki ruang perpustakaan, laboratorium, ruang guru, kepala sekolah, musala dan toilet.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah SD Negeri Tirtayasa, Ai Juariah menyatakan, sebelumnya, SDN Tirtayasa ini berada di Kampung Babakan Sayang, Desa Cibiru Hilir, Kecamatan Cileunyi. Namun sekolah terdampak proyek pembangunan Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), sehingga direlokasi ke Komplek Taman Cimekar.

“Sebelumnya SDN Tirtayasa itu ada di Kampung Babakan Sayang, namun terkena dampak proyek KCIC, dan sama KCIC direlokasi ke Komplek Taman Cimekar. Di balik penggusuran ini ada hikmah yang kami dapatkan, yaitu saat ini bagunan sekolah sangat bagus dan difasilitasi dengan sarana prasarana yang menunjang untuk pembelajaran para siswa,” kata Ai kepada Jabar Ekspres, baru-baru ini.

Baca Juga:Masyarakat Keluhkan Calo Tenaga KerjaPPK Dinkes, RSUD dan Pemprov Digugat Perusahaan Soal Pengadaan Mebeler Rp199 Juta

Saat di Kampung Babakan Sayang, kata Ai, luas lahan kurang lebih 800 meter persegi, setelah direlokasi mendapatkan penggantian dari KCIC menjadi 1.200 meter persegi, sehingga lebih luas dari sebelumnya.

“Selain lahannya luas, bangunannya pun menjadi lebih bagus, sehingga SDN Tirtayasa saat ini merupakan SD terbaik sarana prasarana se-Kecamatan Cileunyi. Hal ini meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan putra putrinya sekolah di SD ini,” kata Ai.

Ai mengungkapkan, siswa yang sekolah di SDN Tirtaya semakin bertambah. Sebelum penerimaan siswa tahun ajaran baru ada 230 siswa, namun semenjak di sini bertambah menjadi 280 siswa.
“Bertambahnya siswa, maka kita juga menambah guru, saat ini total guru ada 13 yakni guru kelas 9 orang, guru PAI 2 orang, guru PJOK 1 orang, dan ditambah penjaga sekolah 1 orang. Jadi total 14 orang dengan penjaga sekolah,” jelasnya.

Menurutnya, saat berada di Kampung Babakan Sayang, siswa sekolah hanya dari ruang lingkup wilayah sekitar. Setelah pindah ke Komplek Taman Cimekar, para orangtua dari beberapa komplek lainnya mempercayakan anak-anaknya untuk sekolah di sini. Di antaranya dari Komplek Panyileukan Kota Bandung, Komplek Bumi Harapan, bahkan ada siswa dari Komplek Asrama Polisi yang sekolah di sini.

0 Komentar