Meski perkembangan teknologi yang berjalan cepat serta menghapus tapal-tapat batas antar negara, Kiai Maman memastikan bahwa jati diri, tradisi, dan adat ketimuran bangsa Indonesia tidak akan terganggu karena bangsa Indonesia memiliki Nahldatul Ulama.
“Kaifa nataqaddam duuna an natalhola an turast, bagaimana kita maju di tengah-tengah dunia global mewarnai peradaban dunia tanpa kehilangan nilai tradisi islam ahlul sunnah,” begitu kata Kiai Maman, Rabu (22/12).
Untuk diketahui, sebelum pembukaan Muktamar NU, Kiai Maman terlihat berdiskusi dengan beberapa tokoh NU seperti Prof. Nadirsyah Hosen (Ketua PCNU Australia). Kiai Maman juga menyempatkan diskusi dengan Duta Besar Tunisia Zuhairi Misrawi, KH Moqsit Ghazali yang membidangi Bahtsul Masyail Diniyah, dan juga beberapa generasi muda NU yang mempelopori dakwah-dakwah lewat media sosial.
Baca Juga:Libur Nataru, Jasa Marga Akan Berlakukan Buka Tutup Rest Area Sepanjang Tol Cikampek-JakartaJelang Tutup Tahun, Ini Rekomendasi Model Xiaomi Terbaru 2021
“Sekali lagi saya menyatakan kesiapan generasi muda NU untuk mengarungi kompetisi global dengan penguasaan tekhnologi digital tanpa kehilangan nilai-nilai kultural Nahdlatul ulama,” pungkas Kiai Maman. (rls/Jni)