Agus Cahyono Adi, Kepala Pusdatin Kementerian ESDM Republik Indonesia menyampaikan bahwa ini merupakan milestone yang bagus dalam rangka untuk menggali potensi migas yang ada di Indonesia.
“Ini merupakan kelanjutan dari kegiatan pioner dan terobosan Pemerintah untuk memberikan kesempatan kepada KKKS untuk dapat berinvestasi diluar Wilayah Kerja dan bisa memperluas penggunaan dana diluar wilayah kerja eksisting,” ujarnya.
Lebih lanjut, dari asset data yang besar ini kita dapat melakukan explore lebih terhadap data digital yang membutuhkan teknologi untuk bisa kita olah lebih lanjut. Kini tersedia Permen ESDM No 7 tahun 2019 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Data Minyak dan Gas Bumi, yang memungkinkan semua pihak untuk dapat mengakses data dari mana saja untuk mengetahui sumber daya yang ada di Indonesia.
Baca Juga:Voni Siti Anggraeni Resmi Gantikan Fajar Trengginas Sebagai Anggota DPRD Subang Tak Gubris Surat Teguran, Puluhan bangunan liar di Jalan Interchange Karawang Barat Dibongkar Satpol PP
“Diharapkan dengan teknologi baru pemrosesan data 2D Cubed Seismik di area South Makassar – Jawa – Bali – Lombok ini dapat menarik investor dan bisa menemukan cadangan migas yang besar. Terima kasih kepada PHE dan SKKMigas semoga project ini berjalan dengan baik dan selesai tepat waktu sehingga dapat mengangkat potensi yang ada,” pungkasnya.(rls/ysp)