“Sekalipun kita masih menggunakan skenario tatap muka 50 persen, namun faktanya tetap juga kejadian hal yang tidak diinginkan ini. Kami terus berkordinasi dengan Dinas Kesehatan, untuk terus melakukan tracing,” kata Tatang saat dikonfirmasi Pasundan Ekspres, Minggu (30/1) via WhatsApp.
Dia berharap kejadian terpaparnya murid, guru, dan Kepsek di sekolah negeri oleh Covid-19 hanya terjadi di Legonkulon, tidak ada lagi kehadian serupa di wilayah lain. Tatang mengimbau pada sekolah untuk tegas dan ketat terhadap pemberlakuan protokol kesehatan.
“Kita juga harapkan yang tracing di wilayah Legonkulon untuk jujur. Siapa yang sudah melakukan swab dan belum. Kita tunggu juga perkembangan di sana bagaimana, sementara kita tiadakan tatap muka di sana,” tukasnya.(idr/vry)