SUBANG – Forum Penggarap sekaligus Pedagang Nanas geruduk kantor desa Jalancagak pada Selasa (1/2). Kedatangan mereka menuntut keberpihakan Pemerintahan Desa Jalancagak pada nasib wilayah mata pencaharian mereka yang rencananya akan dibangun Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di wilayah Desa Jalancagak dan Curug Rendeng, serta Sarireja.
Salah satu perwakilan Forum Penggarap sekalugus Pedagang Nanas, Nanang Sutisna (42) memaparkan jika pada dasarnya masyarakat mendukung penuh rencana pembangunan kampus UPI, namun penempatan atau rencana wilayah yang ditentukan dianggap akan menganggu lahan garapan yang sudah puluhan tahun dan turun menurun menjadi mata pencaharian.
“Kami menyambut baik, senang, bangga akan ada kamous UPI di Subang, selain bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga akan meningkatkan kegiatan ekonomi dengan adanya Kampus UPI, namun kami kaget ketika tiba-tiba saja rencana pembangunan tersebut akan menggerus lahan garapan kami, tanpa pemberitahuan atau sosialisasi, tiba-tiba memasang plang,” katanya.
Baca Juga:Menko Airlangga Berbincang Santai sembari Memastikan Kebijakan Pemberdayaan UMKM Telah Berjalan dengan Baik Sambil Nikmati Kuliner TradisionalPenuntasan Kemiskinan dan Pengangguran serta Memperjuangkan Manfaat bagi Kelompok Rentan Didorong Dibahas di Labour20
Masyarakat sekitar selama ini tidak dilibatkan baik dalam perencanaan penempatan dan lain-lainnya kata Nanang lagi. Maka dia menyampaikan sekaligus menuntut kepada Pemerintahan Desa Jalancagak untuk memfasilitasi aspirasi masyarakat tersebut terhadap keputusan Pemkab Subang, yang dijelaskan Nanang merupakan keputusan sepihak.
“Sosialisasi tidak ada, ya kami memohon agar aspirasi kami bisa disampaikan pada oemerintahan yang lebih tinggi, khususnyabpada Pa Bupati, agar pera pedagang dan penggarap nanas yang terdampak juga bisa diperhatikan,” tambahnya. (idr)