Isra Mi’raj, Mengambil Hikmah Perjalanan Iman Nabi Muhammad SAW

Isra Mi'raj, Mengambil Hikmah Perjalanan Iman Nabi Muhammad SAW. Oleh : Feri Rustandi, S.Pd, M.M (Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Quran Assyifa/Ketua JSIT Subang)
Isra Mi'raj, Mengambil Hikmah Perjalanan Iman Nabi Muhammad SAW. Oleh : Feri Rustandi, S.Pd, M.M (Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Quran Assyifa/Ketua JSIT Subang)
0 Komentar

Inilah kisah awal mula sholat 5 waktu, Nabi Muhammad begitu faham dan menyayangi ummatnya akan kemampuan dalam beribadah sehingga dia berani bernegosisasi dengan Allah untuk kebaikan ummatnya.

Mengambil Hikmah

Setidaknya Isra Mi’raj ini memberikan dampak yang luas dalam pengembangan dakwah Rasul tidak sedikit yang beriman setelah ini.

Dalam melihat kejadian ini kedalaman Iman seseorang sangat berpengaruh dalam mempercayainya sebagaimana kuatnya Iman Abu Bakar Ashiddiq, ditambah pembuktian nabi terkait kisah kafilah rombongan unta yang diceritakan sama persis apa adanya menjadi bukti nyata.

Baca Juga:Pembangunan Jalan Lingkar Padalarang 2022, Diharapkan Urai KemacetanAyahanda Dedi Mulyadi Meninggal Dunia, Dulunya Seorang Prajurit, Pernah Diracun Mata-mata Tentara Belanda 

Akal manusia tentu ada batasnya dalam menembus hal yang sifatnya Ghoib atau metafisik. Namun kisah tentang Isra Mi’raj adalah ilmiah, sebab disampaikan oleh sumber berita yang pasti tidak diragukan lagi kebenarannya, yaitu Al-Quran dan Al Hadits. Bukti ilmu Allah lebih luas dan di dalam nya sekaligus mukjizat nabi yang tidak dimiliki nabi lain.

Pesan terakhir menjelang wafat adalah terdengar lirih dari mulut Rasul Ummatiummati..ummati. Ali mencoba mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah. Terdengar ucapan, beliau berkata,Peliharalah shalat dan peliharalah orang rang yang lemah di antaramu..

Dengan ini jelas bahwa dari mulai Rasul menerima perintah shalat 5 waktu sampai beliau wafat, beliau menguatkan kembali bahwa shalat adalah pondasi yang sangat penting dan menjadi parameter keimanan seseorang. Beliau rela bernegosiasi dengan Rab-Nya perihal perintah shalat dari 50 kali menjadi 5 kali dalam sehari agar tidak memberatkan kemampuan ummatnya.

Kecintaan Allah kepada manusia pilihan sampai-sampai peristiwa ini tidak di rasakan oleh manusia lainnya, tidak bisa tergambarkan bagaimana indahnya perjumpaan baginda nabi dengan rabb-Nya. Tentu kejadian ini di inginkan semua orang yang beriman. Semoga pada waktunya kita bisa berjumpa dengan Allah SWT dalam keadaan husnul khotimah. (*)

0 Komentar