RP Sempat Meminta Maaf Kepada Keluarga, Tewas Tergantung Diduga Bunuh Diri

EVAKUASI: Petugas saat mengevakuasi jasad RP yang ditemukan tergantung di sebuah jembatan bambu di Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta. ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES 
EVAKUASI: Petugas saat mengevakuasi jasad RP yang ditemukan tergantung di sebuah jembatan bambu di Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta. ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES 
0 Komentar

PURWAKARTA-Seorang pria berusia sekitar 30 tahunan yang merupakan warga Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta ditemukan tewas dalam posisi tergantung di bawah jembatan bambu di Kampung Garokgek Tengah, Desa Parakan Garokgek, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Kamis (3/3).

Kapolres Purwakarta, AKBP Suhardi Hery Haryanto melalui Kapolsek Kiarapedes, Iptu Suharijadi membeberkan, jasad korban ditemukan warga yang kebetulan tengah melintas di sekitar jembatan bambu itu.

“Korban ditemukan dua orang saksi  yang tengah melintasi jembatan. Saksi melihat ada tali tambang berwarna biru menjuntai ke bawah dan ketika dilihat ternyata ada jenazah korban yang tergantung di bawah jembatan tersebut,” ucap Kapolsek, saat dihubungi melalui telepon selulernya, pada Kamis, (3/3)

Baca Juga:Tips Menata Rumah Sempit Agar Terlihat Lebih LuasBersihkan Database, Disdukcapil Kabupaten Subang Targetkan KTP Digital Pertengahan Tahun

Kemudian, lanjut Suharijadi, kedua saksi memberitahukan hal tersebut kepada warga lainnya. Warga pun berdatangan ke lokasi dan baru diketahui bahwa orang yang tergantung di bawah jembatan tersebut adalah RP.

“Korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia diduga akibat gantung diri,” ucapnya.
Kapolsek menyebut, belum diketahui motif RP nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

“Berdasarkan keterangan keluarganya, sebelum meninggal dunia, korban sempat membuat tulisan yang berisikan permohonan maaf terhadap orang tua, istri dan anaknya. Serta malam sebelumnya sempat menelepon istrinya yang tengah bekerja,” ujar Suharijadi.

Dirinya menambahkan, pihak keluarga mengaku sudah ikhlas menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi serta tidak akan menuntut kejadian tersebut kepada pihak manapun. “Keluarga korban menerima dan ikhlas atas meninggalnya korban serta menyadari kejadian tersebut merupakan takdir dari Yang Maha Kuasa,” ucap Suharijadi.

Informasi melalui berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.(add/sep)

0 Komentar