Bandung – Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Institut Teknologi Bandung (ITB) Naomi Haswanto menjelaskan kampusnya akan memberikan tindakan tegas apabila ditemukan dosen Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) yang melakukan penurunan pelayanan akademik.
Menurut dia, seluruh aktivitas akademik di SBM ITB dipantau secara ketat oleh pimpinan ITB.
Dikutip dari tempo.co “Apabila ditemukan pelanggaran berupa penurunan pelayanan akademik oleh dosen, maka ITB akan mengambil tindakan tegas dan Kantor Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB mengambil alih pelayanan akademik,” ujar Naomi dalam rilisnya pada Kamis, 10 Maret 2022.
Baca Juga:Sering Ngantuk di Siang Hari? Hati-hati Terkena Penyakit IniWagub Minta Kepala Daerah Bentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting
Untuk melihat proses perkuliahan, Naomi mengatakan ITB telah menyediakan hotline pengaduan di WhatsApp dengan nomor 08112101920. Dengan adanya jalur pengaduan itu, mahasiswa bisa melakukan pelaporan apabila ditemukan penurunan layanan akademik.
Didukung oleh Majelis Wali Amanat
Menurut Naomi, rektorat mendapat dukungan dari Majelis Wali Amanat (MWA) dalam usaha menjamin dan melakukan operasional kegiatan perkuliahan. “MWA ITB menegaskan kembali kepada Rektor untuk mengambil tindakan tegas dengan mentertibkan dosen dan tenaga pendidik yang melanggar aturan,” ujarnya.
Adapun ITB, kata Naomi, mempercayai peristiwa antara rektorat dengan dosen SBM ITB dapat diselesaikan dalam waktu secepatnya dengan dukungan dari seluruh sivitas akademika, MWA, senat akademik, dan para alumni.
Sebelumnya, Forum Dosen SBM ITB menyatakan sejak 8 Maret 2022 tidak beroperasi seperti biasanya. Proses belajar mengajar tidak dilaksanakan secara luring maupun daring, tetapi mahasiswa diminta untuk belajar mandiri.
Siap dengan Konsekuensi Sanksi
Menurut dosen dari Forum Dosen SBM ITB, Achmad Ghazali, tindakan penurunan akademik adalah akibat konflik berkepanjangan setelah Rektor ITB Reini Wirahadikusumah mencabut hak swakelola SBM ITB tahun 2003 tanpa pemberitahuan dan kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan.
Merosotnya layanan itu, kata dia, menjadi sebuah usaha terakhir Forum Dosen SBM ITB, Achmad menjelaskan tindakan tersebut telah dipertimbangkan. Dia bahkan mengaku siap dengan segala hukuman termasuk dikenakan sanksi. “Kita nggak mau mengorbankan mahasiswa, tapi sampai seperti ini itu kami sudah hopeless,” kata Achmad.
Achmad menjelasakan apabila dijatuhi sanksi, Forum Dosen SBM ITB akan berusaha menerima hukuman itu. Jika dikenakan hukuman berupa skorsing atau sampai dipecat, menurutnya, tidak mudah mendapatkan 65 orang dosen pengganti untuk mengajar di SBM. “Cari dosen itu sulit banget, pengalaman selama ini, cari dosen di luar untuk balik ke Indonesia rata-rata mereka nggak mau karena gajinya kecil,” ujar Achmad.