Cara Mencegah Stunting, Sejak Calon Pengantin Dibekali 3 Bulan Sebelum Nikah

Cara Mencegah Stunting, Sejak Calon Pengantin Dibekali 3 Bulan Sebelum Nikah (Foto: Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Wahidin)
Cara Mencegah Stunting, Sejak Calon Pengantin Dibekali 3 Bulan Sebelum Nikah (Foto: Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Wahidin)
0 Komentar

“Stunting biasanya pendek, walau pendek belum tentu stunting. Kemudian gangguan kecerdasan. Problematika stunting akan menyebabkan kesenjangan kesejahteraan yang semakin buruk. Stunting dapat menyebabkan kemiskinan antargenerasi berkelanjutan. Selain itu, stunting dapat menyebabkan meningkatnya risiko kerusakan otak, dan dapat menjadi pemicu penderitanya terkena penyakit metabolik seperti diabetes dan sebagainya. Juga penyakit yang berkaitan dengan jantung pada penderitanya saat dewasa,” papar pria yang mengawali karir kepegawaiannya sebagai penyuluh keluarga berencana (PKB) ini.

Sebelumnya, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, idealnya setiap calon pengantin, tiga bulan sebelum menikah wajib memeriksakan kesehatannya (tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan kadar Hb). Hasil pemeriksaan diinput melalui aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil).

“Setelah semua data diinput, jika ada kerepotan untuk mengisi, maka akan ada yang mendampingi seperti tim pendamping keluarga (TPK), bidan, dan yang lainnya,” jelas Hasto dalam siaran pers BKKBN setelah launching program Pendampingan, Konseling, dan Pemeriksaan Kesehatan dalam Tiga Bulan Pranikah sebagai Upaya Pencegahan Stunting dari Hulu kepada Calon Pengantin.

Baca Juga:Disdikbud Rutin Lakukan Pembinaan Kepala Sekolah, Tingkatkan Kualitas PendidikanAirlangga Salurkan BT-PKLWN di Yogyakarta Apresiasi Polri Penyaluran Tepat Sasaran

Meski begitu, Hasto berpesan para calon pengantin tidak perlu khawatir karena hasil pemeriksaan kesehatan tidak akan menjadi syarat boleh tidaknya menikah. Apalagi jika dalam waktu dekat sudah berencana untuk menikah.

“Hasilnya seperti apa, anemia atau tidak, itu tidak menjadi syarat (menikah). Jika ada yang nikahnya mendadak, tidak apa-apa karena program juga baru launching. Kita periksa, kalau hasilnya bagus ya nikah, kalau hasilnya tidak bagus ya nikah juga. Hanya saja, yang hasilnya tidak bagus kita kasih pendampingan supaya anaknya sehat,” tegasnya.

Pemeriksaan kesehatan ini bisa dilakukan di mana saja. Harapannya, faktor risiko yang dapat melahirkan bayi stunting pada catin atau calon pasangan usia subur (PUS) bisa teridentifikasi lebih dini dan dihilangkan sebelum menikah dan hamil.

Salah satu fokus dalam pendampingan adalah meningkatkan pemenuhan gizi catin atau calon PUS untuk mencegah kekurangan energi kronis dan anemia sebagai salah satu risiko yang dapat melahirkan bayi stunting.(sep)

0 Komentar