“Kemudian kalau sudah terjadi kerusakan kita harus melakukan pengobatan, baik melakukan pengobatan terhadap ginjalnya untuk menunda atau memperlambat progresivitas penyakit ginjalnya nya maupun mengobati komorbid yang ada,” ucap dr. Zulkhair.
Tetapi apabila sudah terjadi gagal ginjal maka harus dilakukan terapi pengganti ginjal atau transplantasi ginjal. Sebagai langkah pencegahan diperlukan deteksi dini penyakit ginjal dengan mengenali penyebab penyebab gagal ginjal.
Penyebab penyakit ginjal yang paling sering terjadi adalah hipertensi, diabetes, dan radang ginjal.
Baca Juga:Implementasikan Nilai-nilai Pancasila, DPP PA GMNI Gelar Bakti Sosial dan Santunan Anak Yatim di SubangDPP PA GMNI Melakukan Bakti Sosial dan Santunan Anak Yatim di Subang
Disamping itu untuk gejala penyakit ginjal kronis antara lain mual, gatal-gatal, sesak napas, anemia, dan hipertensi. Namun, gejala ini baru muncul setelah tahap lanjut atau pada stadium lanjut.
Pada stadium awal gejala sama sekali tidak terlihat atau tidak terasa. Maka kuncinya adalah harus melakukan pemeriksaan secara berkala, secara rutin terutama bagi faktor risiko menderita penyakit ginjal antara lain usia di atas 50 tahun, penderita diabetes, penderita hipertensi, perokok, obesitas, dan ada riwayat keluarga yang menderita penyakit ginjal.
‘Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setiap 1 tahun,” ucapnya. (Fin/Yni)