PERISTIWA – Upaya agar meyakinkan membernya melakukan investasi, tersangka investasi bodong robot trading Fahrenheit menggunakan slogan D4 atau Duduk, diam, dapat duit.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Auliansyah Lubis kepada awak media, Selasa (22/3/2022), menerangkan, pelaku menjelaskan kepada membernya bahwa robot trading Fahrenheit ini mempunyai slogan D4, yaitu duduk, diam, dapat duit.
Para pelaku, ungkap Aulia, terlebih dahulu mengajak korban untuk menginvestasikan dana trading Fahrenheit dengan memakai jasa robot yang dikelola FFP Akademi Pro oleh HS. Setelah itu, member menginvestasikan dananya lewat akun trading dengan cara mentransfer ke rekening miliki tersangka D.
Baca Juga:Tante Wulan Guritno Posting Story Mesra dengan Pacar Baru, Usia Beda 26 TahunMengerikan, Ternyata Asap Obat Nyamuk Bakar Lebih Bahaya daripada Rokok
Selain itu, member juga wajib membeli robot dengan harga 1 persen dari total dana yang diinvestasikan. Dengan slogan tersebut, masyarakat yakin untuk menempatkan uangnyai pada robot trading Fahrenheit.
Polisi menetapkan empat tersangka dalam kasus investasi bodong robot trading Fahrenheit dengan beragam peran yang berbeda, mulai dari mengajak korban berinvestasi, admin, dan juga mengelola website.
Korban Binary Options Rugi Miliaran, Dengan Slogan D4 Korban Robot Trading Rugi Triliunan!
Di tempat berbeda, cerita dari Aktor Chris Ryan yang menjadi saksi, uangnya raib dalam satu jam dengan sebelumnya sempat mencoba berinvestasi pada robot trading Fahrenheit.
“Mereka dengan sengaja selama satu jam me-margin call-kan, me-loss-kan, semua investasi hilang dan itu diduga sampai Rp 5 triliun (dari keseluruhan korban),” jelas Chris Ryan setelah melaporkan tindak pidana penipuan melalui platform Fahrenheit, Selasa (15/3/2022),
“Untuk nilai kerugian yang saya tangani lebih kurang Rp 40 miliar,” papar pengacara para korban, Sukma Bambang Susilo, via Kompas, Jum’at (18/3/2022).
Menurut penuturan Chris tersebut, bahwa uang para member yang raib dalam investasi robot trading Fahrenheit tersebut mencapai 5 Triliunan Rupiah. (Jni)