KOTA BANDUNG– Keterbatasan bukan penghalang bagi anak-anak penyandang autisme untuk berkarya. Demikian dikemukakan Ketua TP-PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil, dalam acara Hari Autis Internasional Zoleka dengan tema “Walking Together” di Atrium BTC Mall, Kota Bandung, Jumat (01/04/2022).
Menurut Atalia, Hari Peduli Autisme Sedunia atau World Autism Awareness Day yang diperingati setiap 2 April merupakan momentum membangkitkan semangat penyandang autisme untuk terus berkarya.
“Banyak anak-anak yang bisa, mampu, untuk memberikan karya, termasuk juga mereka bisa menjadi anak bahagia. Itu berkat dukungan orang tua dan lingkungan sekitar,” kata Atalia.
Baca Juga:Menu Wajib Berbuka Puasa ala Atalia dan Ridwan KamilRidwan Kamil: Transformasi TV Digital Hasilkan Pendapatan Negara, Jabar konsumen penyiaran terbesar di Indonesia
Atalia menuturkan, berdasarkan data Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, jumlah penyandang disabilitas di Jabar sebanyak 27.600 orang. Sedangkan penyandang autisme sekitar 500 orang.
Menurut Atalia, peran orang tua amat penting dalam membimbing sekaligus menjadi mentor agar penyandang autisme terus berkembang dan berkarya.
“Ini memang penting sekali bahwa orang tua pun memiliki ruang bersama, memiliki tempat untuk mereka berkomunikasi dengan mereka yang memiliki kondisi yang sama. Jadi saya mendorong agar semua orang tua tidak merasa sendirian, sehingga bisa masuk ke dalam kelompok-kelompok yang bisa saling berbagi,” ucapnya.
Atalia berharap penyandang autisme di Jabar tetap semangat berkarya dan menginspirasi.
“Jadi saya berharap melalui kegiatan hari ini kemudian kita mendorong anak-anak ini bisa menunjukkan karyanya. Kita dorong supaya mereka memiliki keterkaitan dengan pengusaha dan perusahaan. Ini bisa mendorong mereka supaya menjadi anak yang mandiri,” ujar Atalia.
“Saya berharap ini menjadi inspirasi bagi semuanya bahwa di tahun 2022 ini terkait dengan Hari Autisme Internasional, saya berharap bahwa semakin banyak lagi anak-anak kita yang mampu untuk menjadi lebih mandiri dari sebelumnya,” imbuhnya.
Adapun hasil karya penyandang autisme yang ditampilkan dalam acara tersebut beragam, mulai dari fesyen, buku, sampai tempat minum. (rls/Jni)