Panduan Tata Cara Shalat Tarawih Di Rumah dan Di Mesjid
Tata cara shalat tarawih baik itu di mesjid secara berjamaah atau pun sendiri di rumah serta berjamaah di rumah harus difahami secara benar. Sehingga ketika melaksanakan shalat tarawih, sudah sesuai panduan tata cara shalat tarawih di rumah atau pun di mesjid.
Tata cara shalat tarawih di rumah dan di mesjid tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Shalat tarawih di rumah berjamaah dengan anggota keluarga dan dalam jumlah yang tidak terlalu banyak juga dianjurkan, atau pun shalat tarawih sendiri di rumah (infirad). Selagi sesuai dengan panduan shalat tarawih di rumah atau pun tata cara shalat tarawih di mesjid.
Shalat Tarawih di Mesjid atau Shalat Tarawih di Rumah?
Berdasarkan riwayat yang sudah dijelaskan dalam Agama Islam, Nabi Muhammad S.A.W melaksanakan shalat tarawih di mesjid tidak penuh selama 1 bulan, Beliau juga melaksanakan shalat tarawih di rumah.
Baca Juga:Gubernur Ridwan Kamil Resmikan Rumah Sakit SariningsihBanyak Keunggulan, PLN Ajak Warga Pakai Kompor Induksi
Jumlah Rakaat Shalaat Tarawih
Jumlah rakaat pun boleh 11 rakaat (dengan witir) dan boleh 23 rakaat (dengan witir), dan perlu diketahui, hal ini tidak ada hubungannya dengan organisasi keislaman, misal organisasi A Harus 11 rakaat dan B harus 23 rakaat. Jumlah rakaat shalat tarawih sesuai dengan kondisi dan sesuai dengan keyakinan kita bahwa dalil mana yang kita gunakan.
Sepakat ambil dan tidak sepakat silahkan tinggalkan perdebatan, hindari berdebat perihal Agama.
Hal yang difahami tentang shalat tarawih pada bulan ramadhan ini adalah dari Hadit’s Nabi Muhammad S.A.W
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: “Barangsiapa bangun (shalat malam) di bulan Ramadhan dengan iman dan ihtisab, maka diampuni baginya dosa-dosa yang telah lalu”. (H.R. Bukhari & Muslim)
Walaupun sebenarnya belum ada sebutan atau istilah shalat tarawih pada zaman Nabi Muhammad S.A.W, sebab Beliau hanya memberi contoh melakukan shalat malam pada bulan puasa.
Shalat malam bulan ramadhan disebut sebagai shalat tarawih pada masa Khalifah Umar bin Khattab dan secara berjamaah.
Dinukil dari Hadit’s Riwayat Imam Muslim: