BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mematangkan rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga bayu atau angin berskala besar dengan Denmark di Garut selatan.
Hal ini terungkap saat pertemuan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan Duta Besar Denmark untuk Indonesia Lars Bo Larsen, di Gedung Pakuan Bandung, Senin 11 April 2022.
Dalam proyek tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggandeng perusahaan turbin angin terbesar di dunia asal Denmark, Vestas Wind System.
Baca Juga:BI Jabar Siapkan Rp24,9 Triliun Penukaran UangTunggu Kuota Sertifikasi Halal Gratis bagi Pelaku UMKM
“Denmark akan investasi membuat pembangkit listrik tenaga bayu di Garut selatan, sebesar 400 MW di tahap satu,” ujar Ridwan Kamil usai pertemuan.
Pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) akan dibangun di tiga kecamatan. Selain Pameungpeuk yang telah lebih dulu dikaji, PLTB juga akan dibangun di Kecamatan Cibolang dan Cisompet.
Gubernur mengatakan total PLTB Garut selatan akan menghasilkan listrik dari jenis energi terbarukan sebesar 1.600 megawatt.
“Tahap finalnya 1.600 MW,” ucap Kang Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil.
Kang Emil memastikan, proyek tersebut akan dikerjakan 2022 atau paling lambat awal 2023. PLTB Garut selatan juga akan diperkenalkan ke publik mancanegara dalam perhelatan Presidensi G20 November 2022.
“Semua akan kita kebut dan nanti puncak utamanya di G20 November 2022 melalui showcase,” kata Kang Emil.
Pembangunan PLTB di Jawa Barat bagian selatan oleh perusahaan Denmark ini sudah direncanakan sejak 2021. Saat itu Dubes Denmark untuk Indonesia memperkenalkan perusahaan Vestas Wind System kepada Gubernur, tepatnya 26 Oktober 2021 lalu.
Memang sebelumnya kajian mengenai listrik menggunakan angin telah dilaksanakan, dan hasilnya potensi angin di Pameungpeuk dan sekitarnya sangat menjanjikan.
Baca Juga:Rotasi Mutasi Terhambat Definitif Wali Kota, Sejumlah Jabatan KosongPT. Tirta Investama Plant Subang Meraih Human Initiative Awards 2022
Tak menutup kemungkinan pembangunan pembangkit listrik tenaga bayu lokasinya bisa bertambah sebab mayoritas wilayah Jawa Barat selatan sangat potensial menghasilkan energi terbarukan dari angin. (rls/Jni)