BANDUNG BARAT-Sebanyak 150 kaum milenial dipersiapkan untuk menjadi calon petani dan peternak Zilenial. Mereka akan dilatih untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan mengatakan, program petani dan peternak Zilenial bagi warga KBB kelahiran 1997-2012 ini, berbeda dengan program lainnya. Melalui program tersebut, Pemkab Bandung Barat mempersiapkan masa depan para generasi muda yang cerah.
Bagi mereka juga, Pemkab Bandung Barat memberikan upah setara Upah Minimum Regional (UMR) serta dipersiapkan rumah cicilan.
“Program ini, merupakan program inovasi untuk mempersiapkan masa depan kaum Zilenial,” ujar Hengki usai kegiatan Launching Petani dan Peternak Zilenial se-KBB di Plasa Mekar Sari Komplek Perkantoran KBB, Senin (25/4).
Baca Juga:Jurus Total Football Demi Turunkan Stunting, IPKB Jabar Dukung BKKBNAqua Subang Sebarkan 1.000 Paket Sembako Untuk Dua Desa
Untuk mewujudkan program Petani dan Peternak Zilenial tersebut, pihaknya bersama sejumlah stackeholder tengah meramu langkah-langkahnya.
“Nanti kita akan buka pendaftaran, kemudian kita akan latih dulu. Setelah pelatihan, nanti bekerja sama dengan KPSBU dan pertanian, untuk magang satu bulan. Baru nanti terjun sebagi petani dan peternak Zilenial,” bebernya.
Petani dan peternak Zilenial ini diharapkan bisa profesional, sehingga mampu membangkitkan antusiasme masyarakat. Hengky mengatakan, jika dirinya memiliki mimpi petani dan peternak ini bisa berkembang, menjadi 10.000 orang.
“Kalau saya harap regenerasi petani dan peternak ini bisa kita perbanyak. Mimpi boleh, bisa 10.000 sampai setelah jabatan saya,” ucapnya.
Lebih lanjut, orang nomor satu di KBB ini menyebutkan program ini muncul tatkala dirinya melihat kondisi riil para kaum muda yang kurang tertarik terhadap profesi tersebut. Padahal sebagai daerah agraris, KBB cukup potensial untuk mengembangkan agro industri. Alangkah disayangkan kalau ke depannya para generasi muda hanya mengincar menjadi pekerja saja.
Diakuinya, kurang tertariknya generasi muda terhadap profesi petani dan peternak, lantaran image profesi itu harus mau berkotor-kotoran.
“Kita coba ubah image itu dengan membikin petani dan peternak yang keren. Biar para Zilenial berbondong-bondong menjadi petani dan peternak,” ucapnya.
Jika ditekuni, profesi tersebut justru bisa mentereng. Penghasilan mereka bisa jauh leho besar ketimbang jadi pekerja di perusahaan.