SUBANG-Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Subang menilai, HIV/AIDS menjadi persoalan bersama yang harus disikapi. Berbagai pihak harus turut andil untuk mencegah terjadi kenaikan kasus HIV/AIDS.
Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Orang Dengan AIDS dan HIV (ODHIV) hingga tahun 2022 tercatat sebanyak 2.667 orang.
Ketua PKBI Subang, Akhmad Basuni menyampaikan, perlu duduk bersama untuk mencegah peningkatan kasus HIV/AIDS di Subang.
Baca Juga:Ada Dugaan Korupsi di Subang? Laporkan Saja Lewat Aplikasi Lapor Jawara Lulusan Pendidikan Kesetaraan di Subang Meningkat, Pemda Bantu Melalui Anggaran Kewilayahan
Oleh karena itu, sebagai langkah konkret, PKBI Subang mengundang berbagai pihak mulai dari Dinas Kesehatan, BP4D, KPA dan unsur mahasiswa.
“Kami melihat banyak gagasan dari berbagai pihak bagaimana untuk mencegah kenaikan kasus HIV/AIDS di Subang. Terpenting adalah komitmen bersama dan dukungan dari Pemda,” ungkap Basuni di sela-sela acara diskusi mengenai HIV/AIDS di Ozon Café, Rabu (27/4).
Staf Ahli Bupati, dr Dwinan menyampaikan, dalam pencegahan penyebaran HIV/AIDS harus dilakukan oleh lintas sektoral. Misalnya melibatkan dinas pendidikan untuk edukasi terhadap pelajar.
Direktur Eksekutif Daerah PKBI Jawa Barat, Dian Mardiana, M.Ag menyampaikan, untuk melakukan pencegahan HIV/AIDS perlu terjalin kerja sama yang kuat dengan berbagai pihak. Mulai daru akademisi, media, pelaku usaha, pemerintah dan masyarakat.
Sementara itu, mewakil Dinas Kesehatan Subang, Wata mengatakan, di Subang akan ada pusat ekonomi baru. Hal itu perlu dilakukan antisipasi agar tidak terjadi peningkatan kasus HIV/AIDS.
Kepala BP4D Subang, Hary Rubianto menegaskan, Pemda akan mendukung pencegahan peningkatan kasus HIV/AIDS di Subang. Dukungannya tentu dalam bentuk anggaran.(ysp)