SUBANG-Tanggul kali Cipunagara di Dusun Mesir Kaler Desa Karangmulya mengalami pergeseran. Padahal tanggul tersebut dibuat geobag yang diisi tanah.
Sekretaris Desa Karangmulya Komarudin mengatakan, setelah lebih dari setahun tanggul yang terbuat dari geobag tersebut mulai mengalami pergeseran. Rucuk bambu serta geobag bagian depan tanggul mulai terdampak longsoran kala Sungai Cipunagara debitnya tinggi.
“Betul, tanggul tersebut sudah mulai ada yang amblas, perlu ada penguatan lagi,” kata Komarudin kepada Pasundan Ekspres, Rabu (11/5).
Baca Juga:Perbaiki Akses Distribusi Hasil Produksi PertanianBahaya Makan Ikan Asin, Bisa Bikin Sakit Jantung
Sebelumnya saat penanganan sebelumnya, geobag tersebut dilakukan secara darurat. Namun saat ini, perlu penguatan kembali tanggul di Blok Makam tersebut.
“Apalagi saat ini BBWS juga terus melakukan pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan tanggul darurat di beberapa titik, jadi harapan kami ini juga bisa dikerjakan,” kata Komarudin.
Dalam beberapa waktu ke depan ia juga akan menyampaikan soal kondisi terkini tanggul tersebut pada BBWS Citarum.
“Harapannya setelah disampaikan secara formal akan ada tanggapan dan segera ada penanganan,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, pada Februari 2021 lalu Pemerintah Desa Karangmulya bersama warga dan sejumah elemen melakukan penanganan darurat penahan tanggul di Dusun Mesir Kaler Desa Karangmulya yang kembali merosot. Padahal tanggul ini telah dilakukan penangan secaramanual oleh warga beberapa kali serta menggunakan alat berat dari Pemda Kabupaten Subang.
Ketika itu, Sekdes mempertanyakan langkah BBWS Citarum untuk melakukan penanganan pasca banjir tahun 2020 lalu.(ygi/ysp)