SUBANG – Siapa sangka, berawal dari iseng, hasil karya kreativitas pemuda asal Subang bernama Retno Nugroho, kini sampai dipasarkan ke negara-negara Eropa.
Retno Nugroho mulai aktif membuat printilan akseseoris seperti anting, cincin, dan kalaung sejak kuliah.
Bahan dasar yang digunakannya juga terbilang unik yakni limbah kayu. Buah dari keulatannya, apa yang dihasilkan Retno kini dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan ke negara-negara di belahan Eropa.
Baca Juga:Kementan Siapkan Tenaga Medis Terlatih Khusus Tangani PMKKader Gerindra Puji Langkah Airlangga Bangun Koalisi Indonesia Bersatu
“Dulu saya buat manual, dengan tangan, pakai pisau kater, sekarang saya sudah bisa kebeli mesin laser, jadi dicetak tiga dimensi,” kata Retno saat diwawancarai Pasundan Ekspres untuk program Bincang-bincang Pasundan.
Tidak hanya unik, aksesoris yang dibuat Retno dari bahan baku limbah kayu itu juga disisipi simbol-simbol budaya kesundaan, seperti misalnya tritangtu.
“Dalam Sunda itu kan dikenal dengan tri tangtu, atau tiga ketentuan, ada dunia bawah, dunia tengah, dan dunia atas, nah saya buatkan motif-motif itu dalam setiap printilan asesoris yang saya baut,” papar Retno lagi.
Kendati hasil karyanya itu sudah dipasarkan ke luar negeri, namun ironisnya bahkan di Subang, tempat dimana karyanya diciptakan tidak banyak dikenal uleh khalayak.
“Kalau di Subang kayanya belum, hanya orang-orang tertentu saja yang tau,” katanya.
Retno sendiri membuka worskhop pembuatan seluruh karyanya di Perumahan Perumnas Subang blok 3, selama ini Retno mengaku memasarkan karnya hanya melalui sosial media instagram, dan market place.
“Kita ada instagram, paling ya mengoptimalkan itu saja, nama akunnya honghandwood,” tukas Retno. (idr)