Kemudian, Taufiq memaparkan bahwa gejala dari virus PMK ini sama dengan Covid-19 varian omicron. Meski gejalanya ringan namun penyebarannya sangat masif.
Ia memperjelas, virus PMK di dunia telah beberapa kali terjadi sebagai wabah yang cukup besar.
Taufiq memberikan perumpamaan pada sapi. Jika terkena virus PMK maka lidah sapi akan terlihat seperti sariawan.
Baca Juga:Bank Dunia Ungkap Ekonomi Indonesia Mampu Beradaptasi di Tengah Risiko GlobalBerikut Informasi Pelaksanaan Haji 2022 : Mulai Berangkat Hingga Kembali ke Tanah Air
Ini menjadi akibat sapi tidak mau makan dalam rentang waktu 1-14 hari, sehingga sapi semakin kurus.
“Tergantung dari berapa banyak virus yang terhirup atau yang ada di dalam tubuhnya sehingga menyebabkan sapi semakin kurus, hingga kadang-kadang ambruk atau tidak bisa bisa berdiri,” ungkap Taufiq.
Ciri-ciri hewan terjangkit penyakit kuku dan mulut
Divisi Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, Profesor Mustofa Helmi Effendi mengungkapkan Virus yang menginfeksi akan membuat sapi demam sampai 41 derajat celsius, tidak nafsu makan, menggigil, produksi susu turun drastis.
Sapi yang terinfeksi PMK juga memperlihatkan tanda-tanda sering menggosokkan bibir, menggertakan gigi, dan mengeluarkan liur.
Bukan hanya itu, pada kasus sejumlah sapi yang terinfeksi mengalami pincang karena luka pada kaki yang berakhir dengan kuku yang lepas. “Mortalitasnya sapi yang dewasa itu 1-3%.
Namun untuk anak sapi, umurnya kurang dari enam bulan itu kematiannya besar 50-60%,” kata Prof Helmi. (nu/yni)