Religi – Islam menyarankan kita agar selalu menampilkan wajah cerah dan ceria di hadapan orang lain. Sebaliknya Islam tidak memerintahkan umat Islam untuk bermuka masam sebagaimana kisah dalam Surat Abasa.
Banyak hadits yang menganjurkan umatnya untuk bermuka cerah dan ceria terhadap orang lain.
Islam, dalam riwayat Muslim berikut ini, memasukkan penampilan dengan wajah cerah dan ceria ke dalam kebaikan yang diterima oleh semua orang. (Imam Zakiyuddin Abdul Azhim Al-Mundziri, At-Targhib wat Tarhib minal Haditsis Syarif [Beirut, Darul Fikr: 1998 M/1418 H], juz III, halaman 340-342).
عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلِيقٍ
Baca Juga:Apakah Sehat Memanaskan Makanan di Microwave?Setelah Dua Dekade Berlalu, Begini Serba-serbi Mengenai Film Petualangan Sherina 2
Artinya: “Dari sahabat Abu Dzar ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda, ‘Jangan kamu meremehkan suatu perbuatan baik sekecil apapun meski kamu hanya bertatap muka dengan saudaramu dengan wajah cerah dan ceria,’” (HR Muslim).
Pada riwayat hadits lain, wajah cerah dan ceria di hadapan publik memiliki nilai ibadah sedekah. Artinya, catatan sedekah tidak hanya berlaku untuk pemberian uang atau makanan kepada orang lain, tetapi juga termasuk wajah cerah dan ceria di depan orang lain.
عَنْ أبي ذر الغفاري – رضي الله عنه – قال قال رسولُ الله -صلى الله عليه وسلم- تَبَسُّمُكَ في وَجْهِ أَخِيْكَ صدقةٌ، وأَمْرُكَ بِالمَعْرُوْفِ وَنَهْيُكَ عَنِ المُنْكَرِ صدقةٌ، وإِرْشَادُكَ الرَّجُلَ في أَرْضِ الضَلَالِ لَكَ صدقةٌ، وإِمَاطَتُكَ الأَذَى وَالشَوْكَ وَالعَظْمَ عَنِ الطَّرِيْقِ لَكَ صدقةٌ، وَإِفْرَاغُكَ مِنْ دَلْوِكَ فِي دَلْوِ أَخِيْكَ صدقةٌ
Artinya: “Dari sahabat Abu Dzar ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda, ‘Senyummu di hadapan saudaramu bernilai sedekah. Amar makruf dan nahi mungkarmu juga bernilai sedekah. Bantuan petunjukmu pada seseorang yang tersasar di suatu tempat pun bernilai sedekah. Penyingkiranmu atas benda menyakitkan, duri, dan tulang dari jalan juga bernilai sedekah. Pemberian air dari timbamu ke timba saudaramu juga bernilai sedekah,” (HR At-Tirmidzi). (nu/yni)