Kisah Bayi Tak Punya Anus Asal Subang Perlu Uluran Tangan Para Dermawan, Begini Kisahnya

Kisah Bayi Tak Punya Anus Asal Subang Perlu Uluran Tangan Para Dermawan, Begini Kisahnya
0 Komentar

SUBANG – Elzio Gauzana Terez (2 bulan) berjenis kelamin Laki-laki terbaring di ranjang tempat tidur, ketika Pasundan Ekspres menyambangi kediamannya, di Kampung Bunihayu RT 01 RW 01, Desa Buninhayu, Kecamatan Jalan Cagak.

Elzio harus menjalani tiga operasi, dimana untuk operasi pertama sudah dilakukan di Rumah Sakit Hasan Sadikin-Bandung.

Ibunda Elzio, Sri Lestari (21) mengatakan, awal melahirkan tanggal 15 April 2022,  dirinya tidak sekalipun mengetahui bahwa anaknya tidak memiliki anus, Elzio yang lahir normal di RSUD Ciereng Subang tersebut, diketahui tidak memiliki Anus setelah bayi dengan berat 2,4 kilogram tersebut lahir.

Baca Juga:Presdir PPI: Pelabuhan Sudah Ada Pemkab Tinggal Cari InvestorRespon Penanganan Pandemi Covid-19 hingga Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Menjadi Arahan Menko Airlangga dalam Rapat Koordinasi dengan Penjabat Kepala Daerah

“Saya dan suami tidak mengetahui awalnya, baru tau ketika bidan di RSUD Ciereng mengatakan bahwa anak saya tidak memiliki anus, itupun diketahui setelah 2 hari melahirkan karena bayinya tersebut menjalani masa observasi terlebih dahulu,” ujarnya.

Sri mengatakan, Elzio yang membuang kotorannya awalnya dari depan (testis), lalu di operasi ke Rumah Sakit Hasan Sadikin – Bandung dengan membuat lubang di perut sebelah kiri, untuk pembuangan kotoran yang tersimpan di kantung.

“Operasi pertama (Kolestomi) habis 30 juta, untuk memiliki anus, harus menjalani dua operasi lagi, yaitu membuat lubang di belakang (bokong), dan menutup lubang yang ada di perut sebelah kiri yang merupakan awal operasi, ” katanya.

Sri, menjelaskan sudah membuka donasi di platform “kita Bisa”, dan juga ada bantuan dari pihak desa setempat, komunitas , Ormas Laskar Indonesia, Kepolisian Polres Subang, Kementerian Sosial, juga Badan Amil Zakat Nasional.

“Alhamdulillah terimakasih banyak yang perhatian dan membantu, namun memang uluran tangan masih dibutuhkan mengingat biaya operasi sangat mahal, tukasnya.

Warga sekitar Tarmani (50) mengatakan, pasca melahirkan, warga berdatangan ke rumah Elzio, termasuk banyak tamu-tamu dari berbagai sektor seperti Kementerian sosial.

“Kami masyarakat di sini berharap agar bayi mungil tersebut segera dioperasi agar memiliki Anus,”harapnya. (ygo/idr)

0 Komentar