Sambil menunggu acara dimulai, tokoh-tokoh tertentu singgah dulu di ruang transit. Kebetulan ruang singgah itu adalah ruang kerja ketua umum. Maka Pak Jokowi singgah di situ. Ia duduk di kursi paling dekat dengan ketua umum. Kebetulan kursi terdekat adalah yang di depan meja kerja ketua umum.
Adakah kejadiannya serba kebetulan seperti itu? Atau sudah didesain? Kita tidak tahu apakah ketua umum tiba lebih dulu. Atau Pak Jokowi. Apakah Pak Jokowi sendiri yang begitu tiba memilih kursi itu, atau diarahkan untuk duduk di situ.
Mengapa tidak didesain dengan bentuk lain? Misalnya ada beberapa kursi di depan meja ketua umum? Tidak hanya satu kursi seperti itu?
Baca Juga:Cermat dalam Memanfaatkan Peluang, RANS Nusantara FC Ungguli Persija 1-5KH Miftah Faridl : Sepanjang hanya Pemikiran Khilafah masih Ditolerir
Namanya saja politik. Ketua umum partai adalah pemilik kuasa yang sebenarnya. Dulu ada yang mengira DPR-lah yang paling berkuasa. Ternyata semua anggota DPR takut pada ketua umum masing-masing.
Apalagi kalau ketua umum itu cantik dan kharismatik, seperti pujian Presiden Jokowi ke Megawati di depan pembukaan Rakernas.
Hidup Ketua Umum!(Dahlan Iskan)