Health – Membunyikan tulang leher merupakan kebiasaan mayoritas orang. Pasalnya, kebiasaan tersebut membuat kita lebih nyaman dan relaks.
Bunyi yang didapatkan dari krepitasi, istilah kedokterannya, muncul ketika ada perubahan tensi pada cairan sinovial, ligamen bergerak dan tendon.
Tetapi yang jadi pertanyaannya, adakah akibat yang akan dihadapi apabila seseorang membunyikan lehernya?
Baca Juga:Kabar Baik untuk yang Tidak Lolos SBMPTN, Berikut Daftar Perguruan Tinggi yang Buka Jalur MandiriCatat! Berikut Tanggal Pendaftaran Universitas Terbuka Tahun 2022
Menurut ahli, kebiasaan membunyikan leher adalah bukan sebuah hal yang harus ditakutkan.
“Umumnya krepitasi dapat tidak normal bila disertai adanya nyeri dan kekakuan otot. Penyebab terseringnya adalah peradangan sendi (arthritis),” jelas dr. Yan William seperti dikutip FIN dari Alodokter.
Sementara penyebab radang sendi pada leher ini, diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti cedera berulang akibat posisi leher tertentu saat bekerja.
Pengeroposan permukaan sendi yang diakibatkan oleh bertambahnya usia, kata dr. Yan William, juga dapat dikaitkan dengan kondisi ini.
“Untuk mencari penyebabnya diperlukan pemeriksaan fisik lengkap oleh dokter serta pemeriksaan penunjang bila diperlukan seperti foto ronsen tulang leher, CT scan, dsb,” tambah dia.
Untuk meminimalisir masalah akibat krepitasi, ada penanganan mandiri yang bisa kamu coba sebelumnya, guna mencegah keluhan yang dirasakan:
- Tidak banyak menggerakan leher untuk sementara waktu
- Memberi kompres, bisa kompres dingin atau juga kompres hangat, pada bagian yang terdampak nyeri.
- Akan tetapi, berbeda kasusnya jika seseorang membunyikan leher, lalu mengeluhkan gejala tertentu. (yni)