KARAWANG-Puluhan tahun Agus Purnama (31) hanya bisa terbaring di rumahnya. Sebab, warga Desa Pancawati Kecamatan Klari itu menderita penyakit gagal ginjal.
Agus yang merupakan penjaga pintu kereta api itu, hanya bisa pasrah dan bolak-balik rumah sakit untuk cuci darah. Bahkan akibat terlalu lama berbaring, membuat tulang belakangnya bengkok.
Tulang itu menjulur ke depan, mendesak tulang rusuk. Paru-paru miliknya terjepit karena desakan di tulang rusuk itu.
Baca Juga:Pemkab Subang Angkat 1.782 PPPK GuruToilet
Istri Agus Purnama, Siti Hadinah (22) mengatakan, akibat penyakit gagal ginjal sehingga Agus sulit bernapas. Sama sekali tidak bisa menjalankan peran sebagai kepala keluarga. “Aku hanya sabar dan ikhlas merawat sakit yang diderita suaminya (Agus),” ujarnya.
Menurut Siti, sebelum sakitnya makin parah, Agus adalah seorang penjaga pintu perlintasan kereta api di Pancawati. “Sekarang, jangan kan mencari uang, untuk buang air ke kamar mandi pun ia mesti diseret menggunakan kain,” katanya.
Sementara itu, Dedi Santoso, koordinator Alumni SMP PGRI Klari mengatakan, Agus alias Bucek merupakan alumni SMP PGRI Klari. “Kawan-kawannya sesama alumni tergerak untuk membantu Agus,” katanya.
Dijelaskan Dedi, dua kali dalam seminggu, Agus rutin ke rumah sakit untuk cuci darah. Biaya berobat dan cuci darah ditopang oleh BPJS Kesehatan. “Itu pun masih berat buat keluarga Agus karena iuran BPJS mesti dibayar setiap bulan. Kami sedang mengusahakan agar Agus mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS),” katanya.
Menurutnya, Agus sangat mengidolakan mantan Bupati Purwakarta yang kini jadi anggota DPR RI Dedi Mulyadi. “Berharap suatu hari nanti pria yang kerap mengenakan ikat sunda itu mau menjenguknya,” katanya.(use/vry)