Tidak Melaut Karena Cuaca Ekstrem, Nelayan Terpaksa Berutang Penuhi Kebutuhan Keluarga

Tidak Melaut Karena Cuaca Ekstrem, Nelayan Terpaksa Berutang Penuhi Kebutuhan Keluarga
DADAN RAMDAN/PASUNDAN EKSPRES KAMPUNG NELAYAN: Suasana di Kampung Nelayan Genteng Desa Patimban saat sandar menunggu cuaca bagus dan bisa kembali melaut.
0 Komentar

SUBANG-Cuaca ekstrem dan tidak menentu, membuat nelayan di Pelelangan Genteng Desa  Patimban tidak melaut untuk sementara waktu. Cuaca ekstrem ini membuat gelombang laut yang tinggi. Apabila Apabila dipaksakan melaut akan membahayakan keselamatan para nelayan saat menangkap ikan.

Belakang ini perairan laut wilayah Patimban tidak bersahabat buat nelayan, gelombang tinggi ini akibat dari terjangan angin dari arah timur.

“Sudah hampir satu bulan ini kami tidak bisa melaut akibat gelombang laut yang tinggi dan angin kencang, kami berharap kondisi yang buruk ini cepat berakhir agar kami nelayan bisa kembali untuk menangkap ikan guna menunjang ekonomi keluarga, ” ucap Rudi, nelayan Genteng Patimban.

Baca Juga:Endang Supriadi Pimpin Peradi Subang419 Ekor Ternak di 11 Kecamatan di Kabupaten Subang Berisiko PMK

Menurut Rudi, beberapa hari ini nelayan tidak melaut. Untuk memeneuhi kebutuhan sehari-hari terpaksa harus berhutang.

“Apalagi kami mempunyai anak yang sedang sakit jadi kami terpaksa ngutang ke bakul guna menyambung hidup dan mengobati anak kami,” tuturnya.

Sementara itu, nelayan lainnya Waslim menuturkan, sudah hampir satu bulan tidak melaut. Selama tidak melaut dia memperbaiki jaring (alat tangkap) dan perahu. Mayoritas penduduk Genteng tergantung dari hasil laut.

Dia menyampaikan, karena tidak melaut otomatis tidak ada pendapatan sama sekali. Dia pun harus berhutang untuk menghidupi keluarganya.

Waslim berharap ada  bantuan dari pihak pemerintah khusunya dari Dinas Kelautan dan Perikanan untuk membantu nelayan yang sedang kesusahan akibat cuaca ekstrem.(dan/ysp).

0 Komentar