SUBANG-Sebanyak 13 pesantren yang memiliki Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas mendapat bantuan dana APBN dari pemerintah pusat. Total ada sekitar Rp1 miliar anggaran untuk 13 pesantren tersebut.
Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Subang Udin Saefidin mengatakan, BLK komunitas untuk memberikan pelatihan kepada santri. Sehingga ketika lulus bisa memiliki skill yang dapat bermanfaat bagi kehidupannya.
“Harus diingat ini adalah program kementerian bukan di kita,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres.
Baca Juga:Bawaslu Deteksi Kerawanan Pelanggaran PemiluSoal Kepesertaan Non ASN, BPJamsostek Subang Koordinasi dengan OPD
Udin menyampaikan, ada 13 pesantren yang mendapatkan bantuan keuangan. Total bantuan untuk pesantren tersebut sebesar Rp1 miliar.
“Bantuan tersebut diperuntukkan untuk pembangunan gedung, peralatan hingga pelatihan instruktur,” ujarnya.
Pesantren yang ingin mendapatkan bantuan tersebut telah mengusulkan ke kementerian sebelumnya. Verifikasi lapangan hingga instruktur pelatihan dari kementerian.
“Kita pun tidak ada kewenangan mempertanyakan apakah spek bangunan layak, pelatihannya bagaimana dan lainnya,” katanya.
Fungsional Bidang Lattas Disnakertrans Kabupaten Subang Deden mengatakan, pihaknya hanya melakukan monitoring dan evaluasi ke pesantren yang menerima program BLK. Hasilnya program BLK komunitas di pesantren berjalan.
“Kita terus melakukan monev ke berbagai ponpes yang ada,” ujarnya.
Ke depannya akan ada lagi tiga pesantren yang mendapatkan program BLK komunitas.
“Kami berharap adanya BLK komunitas tersebut bisa mengakomodir santri-santri yang setelah lulus bisa mendapatkan pelatihan yang mumpuni baik dari wirausaha ataupun skill untuk bekerja,” ungkapnya.(ygo/ysp)