YOGYAKARTA – Kericuhan akibat dari perseteruan antar kelompok masyarakat telah terjadi di sekitaran Seturan dan Babarsari, Caturtunggal, Depok Sleman, Senin (4/7).
Peristiwa tersebut adalah imbas dari kericuhan yang terjadi di Glow Karaoke, Sabtu dini hari (2/7). Tepatnya antar kelompok masyarakat dari berbagai macam daerah
Kelompok tersebut sebelumnya sempat mendatangi Mapolda DIJ.
Pada video yang beredar, terdengar suara yang mempertanyakan proses penyelidikan kasus Glow Karaoke. Setelahnya berjalan di wilayah Ringroad Utara menuju Seturan dan Babarsari.
Baca Juga:20 Persen Dana Desa Tenjolaya Kabupaten Bandung Dialokasikan untuk Ketahanan PanganJadi Vehicle Inklusi Keuangan Digital TelkomGroup, Finnet Gaet Topindoku Kerjasama Digital Payment
“Wah tadi itu orang-orang 100 lebih. Iya mungkin menuntut pertanggungjawaban (kasus Glow Karaoke). Datang, merusak ruko dan motor, 6 motor dibakar,” terang warga sekitar Babarsari, Prasetyo Utomo, 70, ditemui di Ruko Babarsari, Senin (4/7) via radar Jogja.
Prasetyo memaparkan bahwa kejadian berlangsung diatas 10.00 WIB. Kericuhan tidak berlangsung lama. Namun kerusakan terlihat di sejumlah ruko Babarsari.
Perkembangan selanjutnya, bahwa Polda DIY mengaku sedang menangani kasus kerusuhan antarkelompok yang terjadi di Barbasari, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Yulianto memaparkan bahwa kerusuhan tersebut bermula saat terjadi cekcok di salah satu tempat hiburan pada Sabtu (2/7) dini hari.
“Dari kelompok oknum warga NTT ada di situ, setelah itu ditanya oleh kasir apakah sudah bayar atau belum,” kata Yuliyanto seperti dihimpun dari jogja.jpnn.com, Senin (4/7).
Juru bicara Polda DIY itu menjelaskan, bahwa saat itu terjadi keributan lalu pihak manajemen tempat hiburan menghubungi penanggung jawab keamanan berinisial K.
Dan dari kelompok NTT yang disebut menjadi pihak penyerang diketahui berinisial L.
Baca Juga:Target PAD Kabupaten Purwakarta Tahun 2022 Naik 21,57 PersenHewan Terpapar PMK, Tidak Semua Peternak Dapat Ganti Rugi
“Ada perusakan di tempat hiburan tersebut. Ada monitor yang pecah dan juga ada kaca yang pecah,” terangnya.
Saat itu, kelompok K datang dan sempat bentrok dengan kelompok L. Yuliyanto mengatakan bahwa dari kelompok L terdapat tiga korban luka.
Lalu, persitiwa itu terus berlanjut hingga dini hari, namun berhasil dibubarkan pihak kepolisian.
“Ternyata sekitar pukul 05.00 WIB itu kelompok L melakukan penyerangan di TKP Jambusari. Di TKP ini ada tiga orang juga yang terluka,” ungkapnya.