RELIGI – Sholat hari raya idul adha dilaksanakan 2 rakaat dengan cara berjamaah, kemudian ada khutbah setelah shalat.
Namun, jika terlambat datang atau ada halangan lain (seperti pandemi), Sholat Idul Adha boleh saja dilakukan dengan sendiri di rumah (Disebut juga dengan munfarid)
Panduan lengkap shalat Idul Adha dimasa pandemi atau saat berhalangan hadir shalat idul adha berjamaah, tidak jauh berbeda dengan cara pelaksanaan sholat Idul Adha dalam situasi normal seperti tahun – tahun sebelumnya.
Baca Juga:Pembangunan Sembilan Bendungan Ditargetkan Rampung di 2022Kementerian Perdagangan Segera Luncurkan Minyak Goreng Kemasan sesuai HET
Seperti dilansir dari NuOnline, bahwa Syekh M Nawawi Banten dari Mazhab Syafi’i menjelaskan perihal kedudukan shalat Idul Adha dan Idhul Fitri pada Kitab Nihayatuz Zain sebagai berikut:
القسم الثاني من النفل المؤقت وهو ما تسن فيه الجماعة ( صلاة العيدين ) الأصغر والأكبر وهي من خصائص هذه الأمة
Artinya, “Jenis kedua dari shalat sunnah yang ditentukan waktunya adalah shalat yang dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah adalah (shalat dua Id, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha). Shalat Id disyariatkan khusus untuk umat Nabi Muhammad SAW,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], halaman 106).
Berikut ini merupakan tata cara sholat idul adha secara tertib sebagaimana telah disarikan dari kitab Fashalatan karya Syekh KHR Asnawi, (salah satu pendiri Nahdlatul Ulama asal Kudus).
Tata Cara Shalat Idul Adha Sendiri dan Berjamaah
1 lafadz dan niat
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى
shalat idul adha didahului lafadz dan niat yang jika dilafalkan
“ushallî rak‘ataini sunnata li ‘îdil adlhâ” kalau dilaksanakan sendirian. Ditambah “imâman” kalau menjadi imam, dan “makmûman” kalau menjadi makmum
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
2. Takbiratul ihram
Setelah membaca do’a iftitah,
Lakukan takbir lagi sampai 7 x rakaat pertama.
Dan di antara takbir-takbir tersebut, dianjurkan membaca:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Artinya: “Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Atau membaca: سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Baca Juga:Walikota Bandung: Pemkot Berikan Kebebasan Bangun Rumah Ibadah sesuai ProsedurGeger! Kerangka Manusia Ditemukan masih Duduk di Cileunyi Bandung
Artinya: “Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar.”
3. Membaca Surat al-Fatihah.
Setelah melaksanakan rukun ini, dianjurkan melanjutkan untuk membaca Surat al-A’lâ.