Wagub Jabar: Pertumbuhan Ekonomi Jabar Tumbuh Pesat

DIWAWANCARAI: Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum memberikan keterangan kepada awak media pada saat kunjungan ke Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka, Kabupaten Bandung. JABAR EKSPRES
DIWAWANCARAI: Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum memberikan keterangan kepada awak media pada saat kunjungan ke Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka, Kabupaten Bandung. JABAR EKSPRES
0 Komentar

KABUPATEN BANDUNG–Pertumbuhan ekonomi saat pandemi Covid-19 mulai bergerak bertahap pada setiap daerah, terlebih lagi di wilayah Provinsi Jawa Barat. Terkait hal itu, Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar), Uu Ruzhanul Ulum menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi sekarang ini tidak hanya bergerak tetapi juga meningkat.

“Kami selaku pemerintah punya tanggungjawab untuk meningkatkan daya beli masyarakat, meningkatkan kesejahteraan mayarakat,” jelas Uu di Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka, Senin (25/7).

Diketahui, sebelumnya sejak 2020, pandemi Covid-19 mulai menyebar pesat dan terjadi lonjakan hingga melumpuhkan roda perekonomian tanah air. Kendati demikian, pengendalian pada penyebaran virus Covid-19 terus diupayakan pihak pemerintah guna menstabilkan kembali aktivitas dan perekonomian.

Baca Juga:Cegah Banjir, Pemkot Bandung Optimalkan Ciko Arena 1 jadi Ruang PublikPemdes Cibodas dan Polsek Lembang Ingatkan Warga Tak Gunakan Knalpot Bising

“Peningkatannya (ekonomi saat ini) sangat luar biasa, bahkan hasil pemantauan BI (Bank Indonesia) terjadi peningkatan,” ujar Wagub Jabar.

Ditegaskan Uu, selain roda perekonomian lokal mulai bergerak kembali secara bertahap, menurutnya, di tengah pengendalian virus Covid-19 saat ini pertumbuhannya tergolong pesat.

Dalam pemaparannya, Uu menjelaskan, untuk saat ini guna meminimalisir dampak buruk roda perekonomian yang sempat terhenti itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berikan upaya maksimal.

“Pemerintah Provinsi Jawa Barat sekarang ini sedang dibayang-bayangi dengan stagflasi,” ucapnya.

Stagflasi adalah kondisi perekonomian yang pertumbuhannya secara statistik menunjukkan penurunan atau melemah, sehingga angka kemiskinan serta pengangguran tergolong tinggi. Umumnya, kondisi tersebut kerap diikuti dengan kenaikan harga-harga atau inflasi, bahkan tak jarang dikombinasikan dengan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB).

“Maka solusinya untuk menahan stagflasi ini adalah bangkitnya UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dan pertanian yang ada di daerah,” papar Uu.

Disamping itu, disampaikan Uu, dalam memaksimalkan roda ekonomi di tingkat daerah, perlu adanya peraturan tegas bagi pelaku usaha swasta memberikan kontribusi bagi wilayah.

Baca Juga:Toko Emas Bagja Purwadadi Jual Perhiasan Kekinian, Aksesoris Trendi bisa CustomSMK 45 Lembang Luluskan 10.000 Siswa, 24 Tahun Berjuang jadi Sekolah Unggulan

“Sekarang saya lihat, seluruh (produk) yang dijual minimarket kebanyakan produknya sendiri,” imbuhnya.

Menurut Uu, produk masyarakat atau para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal dapat ikut dipasarkan oleh minimarket hingga supermarket.

“Bukan kami tidak mendukung adanya minimarket atau supermarket berdiri di desa-desa, kami sangat mendukung untuk menggairahkan ekonomi,” terangnya.

0 Komentar