SUBANG – Maraknya keluhan warga masyarakat subang terkait dengan pembangunan yang belum maksimal, mengingat janji politik dan visi misi kabupaten subang tahun 2018 – 2023 yang saat ini banyak mendapat keluhan warga, baik di sosial media maupun obrolan di perkampungan membuat aktivis subang yang selama ini terdiam menjadi terbangun dan merasa perlu adanya gerakan-gerakan sebagai bagian kontrol masyarakat kepada pemerintah daerah, salah satunya Surya Wiharto, aktivis asal binong ini akan kembali ke kota untuk melakukan aksi demontrasi dan gerakan lain yang massif dan kosntitusional.
“Sekian lama kita diam, karena memberikan kesempatan kepada bupati dan wakil bupati untuk bekerja maksimal, namun kala harapan tidak sesuai, dan banyaknya keluhan, ya tidak ada cara lain selain melakukan aksi demo maupun gerakan lain yang massif dan konstitusional” ucap Surya Wiharto, Rabu ( 27/07).
Surya juga menyampaikan bahwa selain lambatnya pembangunan, dugaan korupsi yang marak mejadi salah satu tolak ukur ketidakberhasilan dalam menunaikan amanahnya menjadi bupati dan wakil bupati, seperti dugaan korupsi Program Upland di Dinas Pertanian, dugaan korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos) yang dalam proses polda jabar, dan dugaan perkara tanah timbul yang saat ini dalam proses kejari subang.
Baca Juga:Pasanggiri Jaipong Upaya Pelestarian BudayaMulai Beri PAD, D’Castello Setor Rp750 Juta
“Maraknya proses dugaan korupsi juga bagian ketidakberhasilan dalam pencegahan, hal ini harus menjadi prioritas APH untuk menuntaskannya di tahun 2022, dan kita selaku masyarakat siap mengawal dan mensuport APH dalam penegakan hukum,” tambah Surya
Dilain tempat, aktivis mahasiswa Muhammadiyah subang, Abdul Rouf juga menyayangkan banyaknya keluhan warga masyarakat dan dugaan beberapa perkara korupsi, rouf berharap agar hal ini menjadi agenda prioritas pemerintah daerah dan Aparat Penegak Hukum untuk menyelesaikannya, sehingga kepercayaan publik bisa kembali.
“Miris banyaknya keluhan warga dan dugaan korupsi, berharap agar segera tuntas di tahun 2022 ini, dan kami siap turun ke jalan sebagai bagian suport kami kepada APH,” harap Abdul Rouf, mahasiswa semester akhir Universitas Muhammadiyah Bandung kepada media.(ded)