Catatan Harian Dahlan Iskan: Ninja Ginsu

Catatan Harian Dahlan Iskan: Ninja Ginsu
Osama bin Laden sits with his adviser Ayman al-Zawahiri, REUTERS
0 Komentar

Tapi dari segi dramatisasi memang lebih dramatis saat penggerebekan Osama. Dramanya lebih seru. Sedang tewasnya Al-Zawahiri terjadi dengan sangat sepi dan dingin. Tidak ada ledakan. Tidak ada kerusakan bangunan. Teras itu tetap utuh – -hanya sekarang, menurut CNN, ditutupi terpal warna hijau.

Anggota keluarga Al-Zawahiri, di rumah itu, juga tidak ada yang terluka. Benar-benar seperti korban sniper.

Sebenarnya saya sudah berjanji tidak akan menulis peristiwa pembunuhan di luar negeri. Saya merasa seperti dicekal oleh pembaca Disway. Tapi kali ini saya bisa berdalih: toh kejadian tewasnya Al-Zawahiri bukan akibat tembak-menembak. Tidak bisa disamakan dengan tembak-menembak di Tiga Durian Jakarta.

Baca Juga:Sekda Jabar Minta Optimalkan Peran Kecamatan di Era DisrupsiPLN UP3 Purwakarta Sosialisasi Bahaya Kelistrikan dan Program PLN

Al-Zawahiri sendiri Anda sudah tahu: ia seorang dokter. Ahli bedah. Lulusan Universitas Cairo. Dari keluarga terpandang di Mesir. Kakeknya menjabat presiden universitas yang Anda juga sudah tahu: Al Azhar, Kairo.

Zawahiri radikal sejak muda. Ia dianggap terlibat gerakan yang membunuh Presiden Mesir Anwar Sadat. Ia kecewa Sadat berdamai dengan Israel. Padahal ia pernah memuja Sadat karena berani berperang melawan Israel. Ia lantas ke Afghanistan. Awalnya ikut berjuang melawan Russia, lalu berjuang melawan Amerika.

Lama tidak terdengar bersembunyi di mana, tiba-tiba diberitakan tewas di Kabul. Awalnya Amerika mengira Al-Zawahiri bersembunyi di Pakistan. Di perbatasan dengan Afghanistan. Atau di Afghanistan yang berbatasan dengan Pakistan.

Mungkin juga Al-Zawahiri belum lama di Kabul. Mungkin ia merasa aman bersembunyi di ibu kota Afghanistan. Taliban sudah kembali berkuasa. Amerika sudah hengkang dari sana sejak setahun lalu.

Ternyata bocor. Fatal. Sebagian kelompok Al-Zawahiri mencurigai justru Taliban yang membocorkannya. Taliban memang sudah bertekad kali ini Afghanistan tidak mau lagi jadi sarang teroris asing.

Yang jelas Taliban juga tidak utuh satu. Tahun lalu tokoh Taliban, Bismillah Muhammad, diserang Taliban sendiri. Padahal ia penjabat menteri pertahanan kala itu.

Tempat persembunyian Al-Zawahiri kali ini memang aneh. Sembunyi tapi di pusat kota. Ibu kota pula. Sembunyi tapi di rumah yang sangat mencolok. Rumah itu menghadap jalan raya. Begitu megahnya rumah itu sampai secara tidak resmi disebut ”Poppy Palace”. Istana Poppy.

0 Komentar