SUBANG – Puluhan massa aksi Forum Masyarakat Peduli Pembangunan Subang (FMPPS) kembali menggelar aksi yang ke empat kali nya dengan menggunakan seragam berwarna merah, aksi para demonstrans tetap dengan tuntutan agar Bupati Subang dan Wakil Bupati Subang untuk merealisasikan semua janji-janji nya, seperti pembangunan jalan/jembatan senilai Rp. 2 trilyun, Dana Sumbangan Pendidikan (DSP) bagi siswa tidak mampu, Berobat gratis bagi masyarakat tidak mampu, Membuka RAB/DPA dan Laporan Keuangan PEMDA, Menolak Perbup 318 tahun 2022, Buka Kajian Rotasi Mutasi, Meminta kejelasan anggaran perubahan tidak direalisasikan, Mendukung APH menuntaskan laporan bupati tentang Pencemaran Nama No. LP : 473, dan Mendukung APH menuntaskan semua dugaan indikasi korupsi.
Demo kali ini diterima oleh Kepala BP4D Harry Rubiyanto, S.STP, MM, di depan kantor Bupati Subang, dan memberikan keterangan tidak bisa merealisasikan janji pembangunan karena alasan covid-19.
“tidak bisa merealisasikan janji karena ada nya covid-19” ucap Kepala BP4D Harry Rubianto, S.STP, MM kepada demonstrans. (Selasa, 16/08/2022)
Baca Juga:Seblak Gunungsembung Sediakan Beragam Varian MenuSatpol PP Tindak Delapan Toko Penjual Miras di Subang
Koordinator lapangan aksi, Tarmo Subianto juga menyayangkan janji bupati subang tidak bisa direalisasikan, padahal menurut nya itu semua hak dasar masyarakat, dan menyayangkan bupati malah menggelar acara fashion week, namun disisi lain hak masyarakat terabaikan, terlebih adanya informasi makan minum pemda belum dibayar hingga milyaran rupiah kepada pedagang subang.
“kami kecewa bupati tidak menemui langsung, terlebih ada info tidak mungkin bisa merealisasikan janji, dan kemarin seolah bupati bergembira dengan acara fashion week, namun di lain sisi hutang mamin tidak dibayar ke pedagang, memalukan” ucap Tarmo
Diakhir demo, massa aksi menggelar aksi kepedulian dengan mengumpulkan donasi untuk ikut membayar hutang makan minum, dan diserahkan kepada pegawai untuk disampaikan kepada bupati subang agar segera membayar hutang makan minum ke pedagang.
“kita lakukan donasi untuk diberikan ke bupati, agar segera membayar hutang makan minum, jangan bicara kesejahteraan masyarakat atau pembangunan, jika hutang makan ke pedagang saja tidak dibayar” ucap demonstran Achmad Fadillah kepada media. (ded)