SUBANG-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Subang, fokus terhadap perbaikan dan revitalisasi bangunan dan ruang sekolah. Pada tahun 2023, banyak sekolah yang akan diperbaiki dengan anggaran murni APBD Kabupaten Subang dengan usulan Rp20 miliar.
Skla prioritas, sekolah yang ruangannya tidak layak, laboratorium, utility hingga lainnya akan dilakukan perbaikan. Termasuk, sekolah yang berada di wilayah langganan banjir rob, ketika musim hujan terjadi. Bangunannya akan ditinggikan agar air tidak merendam lokasi tersebut.
Demikian diungkapkan Kepala Disdikbud Kabupaten Subang, Tatang Komara. “Sekolah tingkat dasar dan sekolah menengah pertama, akan diperbaiki dalam revitalisasi tahun 2023. Hal tersebut guna melancarkan kegiatan proses belajar mengajar dan kenyamanan,” katanya.
Baca Juga:Harga Pertalite Naik?, Ini Tanggapan Warga SubangKasus Ustad Cabul di Subang, Berikut Proses Kasusnya
Kasubag Perencanaan Evaluasi dan Laporan Disdikbud Kabupaten Subang, Dudi Awaludin SE mengatakan, sekolah yang berada di Legonkulon dan Blanakan akan ditinggikan, dikarenakan langganan banjir ketika musim hujan tiba. Sering terjadi pasang air laut atau rob menerjang ke sekolah-sekolah di sana, sehingga menggenangi lingkungan sekolah. “Ada Tiga sekolah, diantaranya SDN Mayangan,” ungkapnya.
Selain sekolah tersebut ditinggikan, lanjutnya, bangunannya juga akan diperbaiki. Mengingat sudah terkorosi, karena angin laut juga air yang mengandung garam, sehingga terjadi kerusakan dan harus segera diperbaiki. “Bukan hanya ditinggikan 50 centimeter dari normal bangunan, tapi juga dilakukan perbaikan,” katanya.
Dudi mengatakan, untuk total bangunan sekolah yang akan diperbaiki dianggarkan dalam anggaran murni tahun 2023. Disdikbud mengusulkan sebanyak Rp20 miliar, diantaranya untuk rehab ruang kelas, utility, perpustakaan, ruang lokal, ruang guru dan sarana prasarana lainnya. “Kita mengusulkan Rp20 miliar di APBD murni 2023,” katanya.
Mengenai jumlah sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang akan direhab, Dudi menyebut, masih belum fix. Saat ini, masih dilakukan pendataan dan peninjauan terhadap sekolah-sekolah. “Tentunya skala prioritas ada. Ketika rusak sangat berat, pasti itu yang dahulu dilakukan,” katanya.(ygo/vry)