Selain kawasan Industri, di Kawasan Grand Rebana Manyingsal akan dibangun fasilitas pendukung lainnya. Di antaranya pembangunan Interchange KM 115 (Manyingsal) Cipali-Patimban, tahapan konstruksi yang akan dimulai tahun 2023 hingga 2024, dengan anggaran BUMN sebesar Rp85 miliar.
Pengembangan Tempat Pengolahan Sampah (TPST) Kawasan Industri Terpadu Subang, yang akan mulai dibangun tahun 2022 hingga 2024, dengan anggaran APBN sebesar Rp21 triliun lebih. Kemudian, pembangunan sistem pengolahan air limbah domestik, terintegrasi dengan Kawasan Industri Terpadu Subang, yang akan dibangun tahun 2022 hingga 2030, dengan anggaran APBN sebesar Rp614 miliar.
Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kawasan Industri Terpadu Subang, yang akan mulai dibangun tahun 2022 hingga 2024, dengan anggaran APBN Rp370 miliar. Pembangunan Rumah Susun Kawasan Industri Terpadu Subang, yang akan mulai dibangun tahun 2022 hingga 2024, dengan anggaran APBN sebesar Rp130 miliar.
Baca Juga:Modal Bangun Sekretariat NU Kecamatan Pamanukan Hanya Rp30 Juta, Kini Sudah Hampir Rampung52 Narapidana di Lapas Subang Positif Narkoba
Ani menambahkan, selain Kawasan Grand Rebana di Desa Manyingsal Kecamatan Cipunagara, ke depan akan dibangun juga kawasan Industri Rebana Teknopolis di perkebunan karet Kawasan Wangunreja, dan Jalupang Kecamatan Dawuan di area lahan seluas 6.127 hektare.
“Saat ini, di Subang juga sudah berdiri Dua kawasan industri, di antaranya yang sedang proses pembangunan Subang Smartpolitan di Kawasan Kecamatan Cipeundeuy seluas 2.171 hektare. Sementara satu kawasan Industri yang sudah jadi yakni Kawasan Industri Taifa,” sambungnya.
Seluruh kawasan Industri di Subang, nantinya akan langsung terintegrasi ke Tol Cipali, dan Pelabuhan Internasional hingga Bandara Kertajati.
“Pembangunan kawasan industri di Subang ini, merupakan PSN untuk menunjang keberadaan Pelabuhan Internasional Patimban, dan Bandara Kertajati,” pungkas Ani.(idr/vry/ysp)