Mungkin, lanjutnya, ngetemnya transportasi ini berkaitan dengan jumlah angkot yang terlalu banyak pada satu trayek. “Angkot juga mungkin ngetem karena jumlah penumpang yang sedikit.
Bisa jadi karena (penumpang) memutuskan beli kendaraan sendiri atau pake ojol,” lanjut Alfin.
“Menurut saya mah kepada yang punya wewenang untuk evaluasi kembali jumlah angkot dalam 1 trayek dan juga evaluasi kelayakan angkot dan sopirnya itu sendiri,” pungkasnya.(je/sep)