Akibat Kenaikan Harga BBM,  Supir Angkot di Subang Semakin Menjerit

Akibat Kenaikan Harga BBM,  Supir Angkot di Subang Semakin Menjerit
0 Komentar

SUBANG-Akibat kenaikan BBM beberapa waktu lalu, membuat supir angkutan umum di Subang juga terpaksa harus menyesuaikan tarif. Meski mereka juga mengaku merasa dilema, karena penumpang dengan tarif lama juga tak kunjung ramai. Apalagi dengan tarif baru yang relatif lebih mahal.

Hal tersebut dikemukakan salah satu supir angkutan umum Jalancagak-Subang, Sarif (37). Menurutnya, ketentuan pemerintah menaikian harga pertalite, membuat para supir angkutan umum menjerit.

“Semula kan harganya Rp10.000 untuk Jalancagak-Subang, sekarang menjadi Rp15.000. Bingung juga kalau gak naik ongkos, bensinya saja naik,” katanya kepada Pasundan Ekspres, Minggu (4/9).

Baca Juga:Tahapan Pemekaran Subang Utara Terus BerlanjutPetani di Kecamatan Binong Manfaatkan Jerami untuk Pupuk Organik

Saat ini, Sarif melanjutkan, penumpang hanya didominasi yang ke pasar dan anak sekolah. Dia meyakini, penyesuaian tarif tersebut juga akan mendapati komplen dari penumpangnya.

“Saat ini saja yang naik angkot bisa terhitung lah, paling (penumpang) sama yang mau ke pasar atau anak sekolah. Itu saja sudah membuat kami sulit, ditambah lagi tarifnya disesuikan,” tambahnya.

Apa yang disampaikan Sarif tidak jauh berbeda dengan yang disampaikan Supir Elf Subang-Bandung, Udan (45). Dia juga menyesalkan sikap pemerintah, yang tiba-tiba saja menaikan harga BBM.

Menurutnya, kondisi penumpang elf Subang-Bandung sudah tidak seperti dulu lagi. Kebanyakan mereka memilih menggunakan kendaraan pribadi, untuk pergi dari Subang ke Bandung atau sebaliknya.

“Begini memang kalau nasib orang kecil a. Sudah penumpang susah, banyak yang pakai kendaraan umum sekarang mah, ditambah BBM-nya juga naik, makin sulit saja kita,” paparnya.

Untuk penyesuaian tarif,  Elf Subang-Bandung saat ini dibandrol dengan harga Rp40.000 dari semula hanya Rp35.000. Penyesuaian tarif tersebut kata Udan, dilakukan untuk menyesuaikan dengan tarif BBM yang belum lama ini dinaikan pemerintah. “Menyesuaikan lah tarif juga mau tidak mau,” tukasnya.(idr/vry)

0 Komentar